Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menegaskan partainya tidak bisa melarang jika salah satu kadernya dipertimbangkan atau dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres). Termasuk, jika ada peluang Ridwan Kamil yang merupakan Waketum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Badan Pemenenangan Pemilu Partai Golkar menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Hal itu disampaikan Agung Laksono merespons munculnya nama Ridwan Kamil yang tengah dipertimbangkan PDI Perjuangan (PDIP) menjadi bakal cawapres Ganjar.
Agung menilai, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, menjadi sebuah kehormatan bagi Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tapi kalau diminta berpasangan dengan Pak Ganjar saya kira itu sebuah kehormatan dan bagi Golkar tentu tidak ada alasan untuk melarang karena saya yakin bahwa dia tetap sebagai salah satu Waketum DPP Partai Golkar,” kata Agung saat dikonfirmasi, Kamis (7/9).
Agung menilai, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, menjadi sebuah kehormatan bagi Partai Golkar. Namun, Agung Laksono menegaskan bahwa peluang Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar, bukan berarti mantan Gubernur Jawa Barat itu keluar dari Golkar. Kata dia, Ridwan Kamil tetap menjadi salah satu wakil ketua umum DPP Partai Golkar.
“Pengalaman-pengalaman kami ada mengusung bukan kader partai, tapi kesepakatan dalam koalisi kan kita hormati juga, kalau ada kader kami yang diminta sebagai pendamping presiden sebagai wapres ya itu juga saya kira hak dia untuk menjalankannya,” ucap Agung.
Kendati demikian, Agung menegaskan jika posisi partai berlambang pohon beringin itu tetap berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM), dan mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Halaman : 1 2 Selanjutnya