Sejauh ini, banyak orang menunggu keterangan resmi dari Meldyanti Hagur terkait benar atau tidaknya pengakuan Anus bahwa istri bupati Manggarai tersebut memang telah berupaya melakukan aksi bagi-bagi proyek dan juga meminta jatah fee 5% dari proyek APBD yang dibagi tersebut.
Sejak Anus menghembuskan keterangannya itu ke publik, Tajukflores.com memang sudah beberapa kali mencoba menghubungi Meldyanti Hagur via chat WhatsApp untuk dimintai keterangan atau klarifikasi soal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akan tetapi, dari sejumlah chat yang disampaikan oleh Tajukflores.com tersebut, tidak ada satu pun yang dibalas oleh Meldyanti Hagur.
Ia hanya membaca sejumlah chat WhatsApp dari Tajukflores.com, yang diketahui dengan adanya tanda centang dua berwarna biru. Namun, tak satu kata pun dibalas oleh Meldiyanti Hagur.
Selain itu, pada 1 September 2022, sejumlah awak media juga sempat mendatangi tempat Meldyanti Hagur bertugas yaitu di Kantor Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga [PKK] untuk dimintai klarifikasi soal pengakuan Anus tersebut.
Pada saat itu, tampak mobil milik Meldyanti Hagur sedang diparkir di halaman kantor yang terletak di seberang jalan sisi timur Kantor Bupati Manggarai.
Namun, lagi-lagi, pada saat itu, Meldyanti Hagur tidak mau bertemu awak media. Seorang pegawai di kantornya tersebut mengungkapkan bahwa Meldyanti Hagur tidak mau menemui wartawan dan tidak bersedia untuk diwawancarai.
Sepekan kemudian, klarifikasi terkait pengakuan Anus itu justru datang dari Rio Senta, seorang THL yang disebut Anus sebagai pendamping Meldyanti Hagur saat bertemu dengannya di rumah jabatan Bupati Manggarai pada Sabtu, 28 Mei 2022.
Dalam keterangannya setelah diperiksa oleh tim penyidik Polres Manggarai pada Kamis, 8 September 2022 terkait kasus dugaan suap APBD tersebut, Rio Senta membantah pengakuan Anus bahwa mereka [Anus, Rio Senta, Meldyanti Hagur] pernah bertemu di rumah jabatan Bupati Manggarai untuk membahas upaya bagi-bagi proyek APBD Manggarai.
“Itu tidak benar. Kami tidak pernah melakukan pertemuan dengan istri bupati untuk bahas minta fee proyek [APBD],” kata Rio Senta.
Rio Senta mengaku bahwa pada April lalu, ia justru ditawarkan uang Rp50 juta dari Anus sebagai `pelumas` untuk mendapatkan jatah proyek APBD.
Tawaran itu pun diterima oleh Rio Senta dan ia berjanji bahwa Anus akan mendapatkan jatah proyek dengan cara mencatut nama Meldyanti Hagur, istri Bupati Manggarai, Hery Nabit.
“Untuk meyakinkan Adrianus [Anus], pada waktu itu, saya catutkan nama istri Bupati Manggarai Meldy Hagur Nabit,” ujar Rio Senta.
Sebagaimana diungkapkan Anus, Rio Senta juga mengakui bahwa uang milik Anus tersebut sudah dikembalikan lagi karena Anus tidak mendapatkan jatah proyek APBD.
“Tidak benar sama sekali bahwa ada keterlibatan isti Bupati terkait kasus ini. Ini murni inisiatif. Apapun keputusan dari apa yang saya lakukan ini, saya siap terima,” tegas Rio Senta.*
Halaman : 1 2