Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyatakan munculnya kasus hepatitis akut yang menyerang anak patut menjadi perhatian serius pemerintah dan pihak sekolah. P2G cukup khawatir ini kemudian berubah menjadi pandemi terhadap anak.
“Kami mendesak Kemdikbudristek dan Pemda membuat surat edaran sebagai pengingat, agar sekolah-sekolah meningkatkan disiplin protokol kesehatan, mencegah Covid-19 yang masih pandemi termasuk mencegah penularan hepatitis terhadap anak,” kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim dalam keterangannya, Rabu (11/5).
Menurut Satriwan, pencegahan kasus hepatitis misterius anak ini hendaknya menjadi perhatian lebih, khususnya bagi anak usia play group (day care), PAUD/TK, dan SD/MI. Kata dia, harus menjadi kesadaran kolektif, khususnya bagi guru, siswa, dan orang tua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Satriwan mengatakan P2G juga meminta orang tua dan siswa tidak menambah durasi liburan mengunjungi tempat wisata. Pangkalnya, sekolah di wilayah provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Jabodetabek) memperpanjang libur sekolah sampai 11 Mei 2022. Sekolah masuk kembali serentak pada Kamis 12 Mei 2022.
“Waktu tambahan liburan siswa baiknya dimanfaatkan untuk istirahat di rumah, apalagi akhir Mei dan awal Juni sudah kenaikan kelas ada Ujian Akhir Semester,” ungkap Satriwan Salim, Koordinator Nasional P2G.
Bahkan Kelas XII SMA/SMK/Madrasah Aliyah akan menghadapi UTBK dan Ujian Mandiri masuk PTN. Jadi, kata dia, daripada menambah waktu berwisata, lebih baik anak-anak fokus belajar dengan tekun, menyiapkan rangkaian ujian tersebut agar hasilnya maksimal.
P2G juga mendorong sebelum masuk mulai PTM Kamis 12 Mei, siswa melakukan tes swab PCR, sebagai langkah deteksi dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 pascaliburan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya