Booking Online Masuk Taman Nasional Komodo Ditolak Pelaku Pariwisata

Sabtu, 7 November 2020 - 16:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ignasius Suradin, salah seorang pelaku pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat menyatakan menolak terkait sistem booking online apabila masuk ke beberapa situs wisata di Taman Nasional Komodo (TNK).

“Setiap wisatawan yang berkunjung ke satu tempat ke tempat yang lain perlu melewati beberapa fase atau tahap, sehingga sudah layak atau pantas di tempat wisata yang selanjutnya, misalnya rapid tes,” katanya dalam diskusi yang digelar Insan Pariwisata Indonesia (IPI) DPD NTT di Hotel Flamingo Avia Bajo, Kamis (9/7).

Ignasius mengatakan, jika alasan pihak BTNK untuk menerapkan booking online agar mendapatkan data akurat, hal tersebut dirasa janggal karena hal tersebut menunjukkan kurangnya koordinasi BTNK dengan pihak bandara dan pemerintah daerah terkait pendataan jumlah kunjungan wisatawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bagi saya jika untuk pendataan saja itu janggal, berarti selama ini BTNK, Bandara dan Pemda tidak ada kerja sama, tidak sinkron. Jadi tamu-tamu yang kita daftar di pelabuhan atau di tempat wisata tidak terekam, dan ini lucu sekali,” ujarnya melansir Pos Kupang.

Menurutnya, booking online yang dilakukan tidak berpihak kepada para pelaku pariwisata dan tidak berkeadilan.

Baca Juga:  Kaum Milenial dan Gen-Z Paling Sering Cek In di Hotel RedDoorz selama Musim Lebaran 2023

“Kalau dibatasi 25 hari per orang per spot. Jika yang datang dalam satu hari ada ratusan orang baik melalui Bandara, maka yang lain mau dikemanakan,” tegasnya.

Ignasius menambahkan, wisatawan sudah menjalani Rapid Tes, berarti sudah sangat pantas mengunjungi TNK, selanjutnya pihak TNK membuat rute tracking yang beda sehingga semua wisatawan dapat berkunjung ke TNK.

“Kan di TNK ada petugas, sehingga ada social distancing, daripada harus dibatasi,” ujarnya.

Baca Juga:  Sentul City, Destinasi Favorit untuk Ramadan dan Libur Lebaran

Membatasi, kata dia, adalah bagian dari penjajahan, karena negara dinilai sudah turut campur dalam ranah bisnis.

“Ini merupakan cara lain negara menjajah rakyatnya dengan sistem. Kuota per hari bukan solusi yang tepat, 25 orang per situs wisata bahkan hingga 50 orang per situs wisata pun tidak tepat. Menurut sata rute saja yang diubah. Dan tinggal diberitahukan berapa lama waktu wisatawan ada di spot, timming ini yang perlu ditekankan, berapa jam dia harus ada di spot bukan jumlah, karena jumlah saya itu sangat tidak berkeadilan,” jelasnya.

Sementara itu, Ignasius Fendi juga salah seorang pelaku pariwisata dalam diskusi tersebut mempersoalkan nomor kontak pribadi yang ada di website BTNK.

“Kejanggalan contak person BTNK dan email Yahoo,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

17 Destinasi Wisata Populer di Pulau Flores Menurut Rating Google Maps dan Google Review
Daftar 10 Destinasi Wisata Populer di Manggarai, Salah Satunya Mirip di Inggris
10 Rumah Paling Mahal di Dunia, Luas Berhektar-hektar dan Harganya Capai Ribuan Triliun
AirAsia Tawarkan Promo Hemat 20% untuk Rute Penerbangan Internasional!
Simak Informasi Lengkap Mengenai Wisata Labuan Bajo, Surga di Ujung Barat Pulau Flores
How to Choose the Best Komodo Islands Boat Tour: Your Guide to Paradise
11 Online Travel Agent Terpopuler di Indonesia untuk Pesan Tiket Pesawat, Hotel dan Sewa Mobil
Decoding the Mystery: Unveiling the Boat Type on Your Komodo Islands Tour
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 12:30 WIB

Sangat Bermanfaat, Daftar Film yang Wajib Ditonton Sebelum Anda Tua

Kamis, 25 April 2024 - 06:39 WIB

The Architecture of Love Film Kapan Tayang? Cek Jadwal dan Sinopsis di Sini

Rabu, 24 April 2024 - 17:39 WIB

5 Fakta Menarik Seputar Film Badarawuhi di Desa Penari yang Jarang Diketahui!

Rabu, 24 April 2024 - 17:14 WIB

Sinopsis Malam Pencabut Nyawa, Film Horor Terbaru Tayang di Bioskop Mulai 22 Mei 2024

Rabu, 24 April 2024 - 12:37 WIB

Film Siksa Kubur Tembus 3 Juta Penonton dalam 13 Hari Penayangan

Selasa, 23 April 2024 - 22:17 WIB

Lirik Lagu San Sanana OST Film Asoka dan Arti Bahasa Indonesia Viral di TikTok

Selasa, 23 April 2024 - 19:38 WIB

Sinopsis Film Dokumenter Harta Tahta Raisa yang Tayang di Bioskop pada 6 Juni 2024

Selasa, 23 April 2024 - 19:19 WIB

Film Harta Tahta Raisa Rilis Trailer Resmi, Tayang di Bioskop pada 6 Juni 2024

Berita Terbaru

Helmy Yahya

Gaya Hidup

3 Ciri Orang yang Tidak Akan Sukses versi Helmy Yahya

Jumat, 26 Apr 2024 - 22:33 WIB

7 Link Download Twibbon HUT Kota Cilegon ke-25 Tahun 2024

Tekno

7 Link Download Twibbon HUT Kota Cilegon ke-25 Tahun 2024

Jumat, 26 Apr 2024 - 21:59 WIB