Radikalisme Kaum Intolerans Sudah di Depan Pintu Tapi Negara Masih Ragu

Selasa, 8 September 2020 - 17:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyerangan yang berujung tiga orang luka di Mertodranan, Pasar Kliwon, Kota Solo yang terjadi pada Sabtu (8/8/2020) bagi saya adalah letupan kecil dari rentetan peristiwa tragis yang akan berujung pada pusaran bom waktu yang akan membelah negeri ini.

Pembiaran yang selalu berulang terjadi semakin menahbiskan suatu realita bahwa negara sering tidak hadir untuk melindungi keberagaman Indonesia.

Pembubaran brutal oleh massa dalam peristiwa malam midodareni (ritual adat Jawa sehari sebelum pernikahan) di kediaman keluarga Habib Segaf Al-Jufri di Solo bukan sekedar peristiwa anarkisme semata tapi merupakan ancaman serius terhadap budaya Nusantara warisan adiluhung dari leluhur kita.

Kalau aparat keamanan negara melihat kejadian Sabtu malam kelabu di Solo tersebut hanya merupakan kejadian salah paham atau anarkisme semata ini salah besar. Bagi saya kejadian tersebut adalah gerakan intoteransi yang merajalela dan ancaman serius terhadap eksistensi budaya.

Sikap pemaksaan kehendak sekelompok orang dengan menyalahgunakan dalil agama merupakan serangan teror yang masif bagi Kebhinekaan Indonesia. Agama sering dibenturkan dengan keragaman budaya. Mereka lupa, jati diri bangsa yang tercermin dari keragaman budaya Nusantara bahkan sudah ada saat agama belum masuk ke negeri ini.

Keberadaan agama harusnya menaungi pelestarian nilai-nilai luhur budaya, bukan malah memberangus eksistensinya. Dalam tata kehidupan masyarakat, agama adalah langit dan budaya adalah bumi yang kita diami. Jadi sangat tidak masuk akal kalau `langit` dibenturkan dengan `bumi`.

Baca Juga:  Anomali Pelibatan TNI dalam Mengatasi Terorisme

Negara harus hadir melindungi keberagaman budaya Nusantara. Dan sampai saat ini peran negara ke arah itu terlihat  masih jauh dari harapan. Setiap ada peristiwa anarkisme yang bersifat intolerans, baik penyerangan ritual budaya maupun gangguan ibadah agama tertentu, aparat negara seolah ragu untuk bertindak tegas. Keraguan ini akhirnya menjadi pupuk subur bagi sekelompok orang untuk tetap melakukan radikalisme. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

Bawaslu Manggarai Barat Buka Rekrutmen Panwascam untuk Pilkada 2024

Jumat, 26 April 2024 - 09:33 WIB

Keuskupan Ruteng Klarifikasi Dugaan Keterlibatan Romo Agustinus Iwanti dalam Perbuatan Tak Terpuji

Kamis, 25 April 2024 - 21:07 WIB

Profil Romo Agustinus Iwanti, Pastor Paroki Kisol yang Kepergok Berduaan dengan Istri Orang dalam Kamar

Kamis, 25 April 2024 - 20:11 WIB

HUT ke-52 REI di Parapuar, Sandiaga: Mudah-mudahan Labuan Bajo Jadi Green Destination!

Kamis, 25 April 2024 - 19:35 WIB

Heboh, Romo Pastor Paroki Kisol Diduga Tertangkap Basah Berduaan di Kamar dengan Wanita Bersuami

Kamis, 25 April 2024 - 18:33 WIB

Daftar 15 Bandara Internasional yang Berubah Status Menjadi Bandara Domestik

Kamis, 25 April 2024 - 17:23 WIB

Menhub Tetapkan 17 Bandara Internasional di Indonesia, Termasuk Bandara Komodo, Kertajati dan Sentani Papua

Kamis, 25 April 2024 - 14:56 WIB

Kewaspadaan yang Lebih Kuat: Imigrasi Indonesia Buka Hotline untuk Cek Aktivitas WNA Mencurigakan dan Status Hukum

Berita Terbaru