Benarkah Wisatawan Mengganggu Ekosistem di Taman Nasional Komodo? Begini Pernyataan Asosiasi Wisata Labuan Bajo

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah wisatawan menyaksikan Komodo di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat (Tajukflores.com)

Sejumlah wisatawan menyaksikan Komodo di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat (Tajukflores.com)

Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT menolak penetapan biaya masuk wisatawan ke kawasan konservasi Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, menjadi Rp3,75 juta per orang untuk periode satu tahun.

Penolakan senada disampaikan sebelumnya oleh Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar).

“Pariwisata Labuan Bajo belum pulih karena pandemi Covid-19 selama dua tahun, sehingga membutuhkan waktu untuk pemulihan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat pariwisata yang sangat terdampak Covid baik langsung maupun tidak langsung” kata Ketua Astindo, Ignasius Suradin dalam keterangan pers yang diterima Tajukflores.com, Kamis, (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ignasius, wacana kenaikan tiket masuk sangat bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat yang sedang berupaya memulihkan ekonomi nasional dengan meningkatkan kunjungan wisata, dan beriwsata dalam negeri.

Baca Juga:  Hebat, 22 Perempuan asal NTT Ini Dapat Piagam Penghargaan di Hari Kartini

Wacana kenaikan tiket masuk dikhawatirkan berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo yang merupakan salah satu destinasi pariwisata impian dalam negeri. 

“Dengan menurunnya kunjungan wisatawan tentu berdampak pula penyerapan tenaga kerja dan distribusi ekonomi yang makin membaik 6 bulan terakhir” ujarnya.

Ignasius berpendapat, alasan KLHK penetapan tarif kunjungan, termasuk membatasi kuota wisatawan berperan merusak ekosistem dan konservasi di TNK adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Dia menilai alasan tersebut hanya akal-akalan belaka.

Baca Juga:  Jokowi Ajak Masyarakat Tingkatkan Kecakapan Digital

“Sebab wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo rata-rata melakukan short trekking dengan jangakauan paling tinggi dua kilometer (round trip) di jalur trekking yang sudah dibuat oleh otoritas TNK, di zona pemanfaatan pariwisata, bukan zona inti, sehingga tidak merusak ekosistem di dalam kawasan,” ungkap Ignasius. 

Lebih lanjut Ignasius mengatakan, berdasarkan penelitian, di Pulau Komodo terdapat sekitar 1.500-2.500 ekor Komodo, dengan luas wilayah hampir 30.000 kilometer persegi. Menurutnya, dengan luasan wilayah Pulau Komodo yang besar dan zona pemaanfaatan pariwisata yang begitu kecil, maka sangat aneh apabila ekosistem maupun konservasi menjadi terganggu karena kunjungan wisatawan sebagaimana diklaim KLHK.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

BPOLBF: Pengembangan Kawasan Parapuar Labuan Bajo dengan Pendekatan Ekologis
Peringatan Hardiknas 2024, KSP Dorong Kesejahteraan Guru dengan Percepatan Sertifikasi
Kronologi Kapal Pinisi Sea Safari VII Terbakar di Labuan Bajo: Angkut 33 Penumpang, 1 Mekanik Alami Luka Bakar
Hari Guru Nasional 2024, Kota Bekasi Kekurangan Ribuan Guru SD dan SMP
Kapal Wisata Sea Safari Terbakar di Dekat Pulau Penga Labuan Bajo, Penyebab dan Korban Belum Diketahui
Hardiknas 2 Mei 2024, Ini Pidato Mendikbudristek Nadiem Makarim di Akhir Masa Jabatan
Link Download Logo dan Tema Hardiknas 2024
May Day 2024: Ratusan Ribu Buruh Turun ke Jalan, Prabowo Ucapkan Selamat Hari Buruh
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:48 WIB

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:49 WIB

Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 

Kamis, 2 Mei 2024 - 09:17 WIB

Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra

Selasa, 30 April 2024 - 23:39 WIB

Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan

Selasa, 30 April 2024 - 21:38 WIB

DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi

Selasa, 30 April 2024 - 13:54 WIB

Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Senin, 29 April 2024 - 15:20 WIB

Thomas Dohu Ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Nasdem Manggarai

Berita Terbaru