Tajukflores.com – Pengaruh pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita yang berstatus stunting dan anemia kini diteliti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Proyek riset itu di Kelurahan Kelor dan Wiladeg, Kecamatan (Kapanewon) Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta mulai 5 Maret 2024 dan berlangsung hingga 12 pekan ke depan.

“Tujuan intervensi adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian formula pangan lokal diperkaya daun kelor terhadap status anemia dan status gizi balita stunting di daerah tersebut,” kata Peneliti Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Dini Ariani dalam keterangan di Jakarta, Jumat, (8/3).

Baca Juga:  Dahsyatnya Badai Tornado Hantam Rancaekek Bandung, Begini Analisis BRIN

Dini mengatakan BRIN perlu menganalisis pengaruh formula makanan tambahan yang sudah dibuat terhadap peningkatan gizi dan hemoglobin balita stunting dan anemia.

Menurutnya, proyek riset intervensi itu adalah rangkaian kegiatan dari tahun sebelumnya berupa riset tentang formulasi produk berbahan pangan lokal diperkaya daun kelor yang mengandung protein hewani dilengkapi protein nabati.

Setelah formula itu rampung, ilmuwan BRIN lantas memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK, kader posyandu, UKM di Kelurahan Kelor cara pembuatan formula produk tersebut dan pemberiannya kepada anak sesuai kandungan gizi.

Baca Juga:  Cara Mengatasi Kulit Gatal tanpa Ruam

Dari pelatihan tersebut, terbentuk empat kelompok kader yang akan membuat produk pemberian makanan tambahan diperkaya daun kelor, kemudian diberikan kepada 37 balita stunting di Kecamatan Karangmojo, khususnya Kelurahan Kelor dan Wiladeg.

Dini mengungkap formulasi makanan tambahan yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar makanan lokal untuk balita dan ibu hamil yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2023.