“Untuk itulah De Morin Cofee mencoba mengolah kopi asli Manggarai secara tradisional, seperti yang diwariskan turun temurun menggunakan periuk tanah liat sehingga menghasilkan cita rasa kopi yang otentik, kemudian dikemas secara menarik untuk dipasarkan secara luas,” kata Beny belum lama ini.
Menurutnya, De Morin Cofee ingin memberi warna berbeda. Tak lainAgar kopi dari Manggarai semakin dikenal oleh banyak orang dan dipasarkan lebih luas.
“Makanya, baru-baru ini juga kita mencoba me-rebranding semuanya. Mulai dari desain logo dan kemasan yang dibantu oleh tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sehingga menjadi lebih menarik. Sebelumnya untuk desain kemasan, kita bekerja sama dengan pihak ketiga. Saya hanya menyiapkan konsep,” jelas Beny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beny menuturkan, selain membedah logo dan desain, Kemenparekraf juga sangat membantu dalam hal promosi. Misalnya De Morin Cofee hadir di Jakarta dalam event yang diselenggarakan Kemenparekraf beberapa waktu lalu.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya