Jakarta – Harga Bitcoin melonjak ke level tertinggi mingguan di atas $71.000, hanya beberapa minggu menjelang peristiwa pengurangan hadiah blok (halving) yang sangat dinanti.

Harga Bitcoin menyentuh $71.000 pada Senin (25/3) malam, sebelum sedikit turun dan kembali naik ke level tertinggi $71.419,17 pada Selasa pagi.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $70.955,86, naik 5,9% pada hari ini dan 10,9% dalam sepekan, menurut data dari CoinGecko.

BTC mengalami volatilitas selama beberapa minggu terakhir sejak menyentuh rekor tertinggi hampir $74.000 awal bulan ini.

Harganya sempat turun bersamaan dengan saham setelah rilis data inflasi Februari yang lebih tinggi dari perkiraan, sebelum mengalami flash crash (penurunan drastis) di bursa BitMEX yang menyebabkan harga anjlok hingga $62.000.

Meskipun demikian, sebagian besar kerugian tersebut telah pulih seiring para pedagang bersiap menghadapi halving Bitcoin yang dijadwalkan berlangsung pada bulan April.

Berdasarkan aturan yang telah ditetapkan dalam kode Bitcoin, halving terjadi kira-kira setiap empat tahun, di mana hadiah blok yang diberikan kepada penambang Bitcoin akan dipotong setengah.

Saat ini, penambang Bitcoin menerima 6,25 BTC untuk berhasil menambahkan blok ke blockchain; sekitar tanggal 19 April, jumlah tersebut akan turun menjadi 3,125 BTC.

Secara historis, halving dianggap sebagai peristiwa bullish (positif) untuk BTC, dengan lonjakan harga dalam beberapa bulan setelah peristiwa tersebut dan membawa harga ke level tertinggi baru.

Namun, korelasi tidak selalu berarti kausalitas (hubungan sebab-akibat), dan beberapa pihak berpendapat bahwa lonjakan harga setelah peristiwa halving lebih dipengaruhi oleh faktor makro eksternal.

Misalnya, laporan riset Coinbase yang diterbitkan awal bulan ini menunjukkan “lingkungan dengan kebijakan moneter yang sangat longgar dan stimulus fiskal yang secara historis kuat sebagai respons terhadap pandemi Covid-19” sebagai pendorong harga Bitcoin setelah halving tahun 2020.

Hal lain yang menambah rumit pada tahun 2024 adalah kehadiran beberapa ETF Bitcoin berjangka penyerahan fisik (spot) di Amerika Serikat, yang telah menyerap persediaan BTC menjelang halving.

Ini sebagian bertanggung jawab atas kenaikan harga ke level tertinggi sepanjang masa menjelang halving, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Beberapa analis melihat penurunan pasokan yang disebabkan oleh ETF Bitcoin sebagai indikator bullish menjelang halving, sambil memperingatkan bahwa faktor makro termasuk suku bunga tinggi dapat mengakibatkan konsumsi yang lebih lemah – dan dengan demikian, mengurangi permintaan Bitcoin.