Berdiri di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 pada Januari tahun 2021 lalu, rintisan kafe G20 Komodo Labuan Bajo mulai diminati pengunjung. Tiap harinya salah satu tempat tongkorongan di Labuan Bajo ini hampir tak pernah sepi dari pengunjung.
Mengusung nama pertemuan G-20, kafe ini menyediakan aneka cemilan berbahan pangan lokal yang dihimpun dari berbagai daerah di daratan Pulau Flores. Mulai dari keripik ubi ungu, keripik pisang masak munde, sela cero, makananan khas Nagekeo-Bajawa (jagung pulut goreng) dan lain sebagainya.
Varian pangan lokal dari daratan Flores ini memberi warna baru bisnis kafe di Labuan Bajo, destinasi wisata super prioritas di ujung barat Pulau Bunga.
Selain pangan lokal, tentu saja kafe G20 Komodo Labuan Bajo menyediakan kopi sebagai menu utama. Seperti, expreso, americano, long black, capucino, late art, francepress, V60, vietnam drip, moccapot, dan varian ice coffee lainnya.
Soal harga, jangan khawatir, itu tak menguras dompet anda saat bersantai di kafe G20 Komodo Labuan Bajo.
Lokasi kafe G20 Komodo Labuan Bajo mudah diakses. Letaknya sekitar 100 meter dari destinasi wisata Goa Batu Cermin, Jalan antara Gang Sirsak dan Gang Mente, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Labuan Bajo.
Pemilik kafe G20 Komodo, Eusebius Neno Tembek mengatakan, kehadiran kafe miliknya tentu saja untuk menciptakan peluang usaha di Labuan Bajo. Selain itu, identitas interpreneur lokal diharapakan dapat berkontrubusi pada sektor industri pariwisata di Labuan Bajo.
“Usaha kafe dan kuliner merupakan salah satu leading sektor industri pariwisata. Sehingga kehadiran, baik wisatawan domestik maupun asing secara managemen servis kita adalah pelaku pariwisata yang turut menghidupkan ekosistem pariwisata itu sendiri,” ujar Eusebius saat berbincang dengan Tajukflores.com di Kafe G20 Komodo beberapa waktu lalu.