Tajukflores.com – Sejak diluncurkan pada 11 Februari 2022, Kurikulum Merdeka dianggap sebagai langkah reformasi pendidikan yang lebih sederhana dan fleksibel, dengan tujuan mendukung learning loss recovery akibat pandemi Covid-19 dan mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dari negara-negara lain.
Namun, peluncuran kurikulum ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan praktisi pendidikan terkait implementasinya yang dianggap belum sesuai dengan kondisi pendidikan nasional.
Salah satu polemik terkait penggunaan istilah “merdeka”, yang bagi sebagian pihak diartikan sebagai kebebasan dari segi struktur, waktu, dan proses pelaksanaan pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terlebih lagi, pelaksanaan kurikulum ini awalnya ditawarkan hanya sebagai opsi bagi lembaga pendidikan yang siap melakukan transformasi. Sementara yang belum siap masih dapat menggunakan kurikulum 2013.
Pemberian opsi pada satuan pendidikan untuk memilih menggunakan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013 membuat kurikulum ini terkesan sebagai program yang hanya sekedar ada.
Namun, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Nadiem Makarim melalui siaran pers pada 15 Juli 2022, memastikan bahwa kurikulum merdeka akan tetap diterapkan secara bertahap mulai tahun 2023, sesuai dengan kesiapan masing-masing institusi pendidikan, sebelum ditetapkan secara nasional pada tahun 2024.
Transformasi
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya