Nasib Vaksin Nusantara akhirnya menemui titik terang melalui melalui nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada Senin (19/4).
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena menilai kesepakatan itu merupakan sebuah langkah maju dalam upaya pengembangan vaksin dalam negeri. Dia berharap, hasil penelitian sel dendritik dapat membuahkan hasil yang baik dalam menangani pandemi.
“Ini bisa menjadi salah satu kemungkinan penyelesaian Covid-19 di Tanah Air atau bahkan dunia apabila memang penelitian ini benar-benar terbukti seperti apa yang disampaikan oleh para peneliti,” kata Melki Laka Lena dalam keterangnnya di Jakarta, Selasa (20/4).
Melki memastikan Komisi IX dan pimpinan DPR RI terus memberikan dukungan penuh agar para peneliti Vaksin Nusantara bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Yakni menghasilkan produk kesehatan terbaik sesuai dengan amanat Presiden Jokowi seperti tertuang dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2016 agar bangsa ini terus menerus melakukan perceapatan produksi obat dan alat kesehatan dalam negeri.
“Kami apresiasi setinggi-tingginya kepada RSPAD, dan juga para peneliti dari RS Kariadi, Undip, Balitbangkes, juga peneliti dari Amerika Serikat yang sudah banyak membantu penelitian ini bisa menghasilkan penelitian yang baik dan membantu masyaraikat mendapatkan vaksin yang baik,” jelas dia.
Melki menilai perdebatan terkait Vaksin Nusantara sebenarnya bentuk kecintaan semua pihak kepada para peneliti agar mendapatkan obat atau vaksin yang namanya vaksin Nusanatra.
“Vaksin Nusantara telah menjadi pembuka atau semacam pendobrak agar kita semua bisa pahami bahwa produk dalam negeri bisa dipakai. Sehingga kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bahkan bisa menjadi solusi bagi negara-negara lain dan masyarakat di seluruh dunia,” ujarnya.
Ia berharap penelitian berbasis sel dendritik yang dikembangkan para peneliti vaksin Nusantara bisa terus mendapat tempat bagi seluruh rakyat di tanah air.