Babinsa di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang Serma Dethan mengatakan bahwa tidak ada jalan lain, selain melewati daerah longsoran.
“Ada jalur alternatif lain, tetapi sangat curam dan berbahaya jika sambil memikul peti jenazah. Karena itu lewat jalur ini saja,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Serma Dethan, terhitung sejak Jumat (17/2) saat bencana longsor, sudah ada tiga jenazah yang terpaksa digotong dengan berjalan sepanjang 200 hingga 300 meter.
Saat ini ujar dia juga bahwa kendaraan roda dua dan empat sama sekali tidak bisa melintasi jalur tersebut, karena proses pengerukan masih terus terjadi.
Halaman : 1 2