Simantri di Manggarai, Mendukung Wisata Labuan Bajo
Bupati Manggarai Deno Kamelus mengatakan program Manajemen Pertanian Terintegrasi (Simantri) Pemerintah Kabupaten Manggarai yang sudah digulirkan sejak tiga tahun terakhir merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kata Bupati Deno, saat ini program Simantri yang merambah hingga kepelosok desa tersebut hasilnya cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Bupati Deno, program Simantri juga telah menghantar Pemkab Manggarai mendapat penghargaan dari kantor Perbendahraan Wilayah Provinsi NTT sebagai satu-satunya kabupaten terbaik dalam penyalur kredit ultra mikro, yaitu suatu variasi dari Bansos dalam modal investasi (berupa bantuan benih, pupuk, ternak dan saprodi yang lain) untuk masyarakat yang tidak terjangkau KUR karena ketiadaan agunan.
Deno menjelaskan, program Simantri sendiri merupakan suatu pendekatan untuk menghasilkan suatu produk pertanian dengan mengintegrasikan program dari organisasi perangkat daerah yang terkait secara berkrlanjutan (sejak perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi).
Program ini melibatkan beberapa dinas terkait seperti Dinas pertanian, Peternakan, PUPR, Perdagangan, Perhubungan, Pertanahan, termasuk perbankan dalam sebuah sistem yang terintegrasi. Masing-masing dinas menjalankan fungsinya untuk mensukseskan Simantri.
Menurut dia, Simantri sebenarnya mau mengubah kultur bertani yang bertahun-tahun bertumpu pada kopi, cengkeh, fanili, kemiri.
“Simantri melakukan diversifikasi dengan menambah hortikuktura” ujarnya.
Simantri juga, kata dia, bertujuan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT). Apalagi, lanjut Deno, saat ini NTT masih mendatangkan hortikultura dari luar NTT.
Prinsipnya, kata Bupati Deno, Simantri mendukung masyarakat ekonomi NTT dan mengurangi warga miskin dengan meningkatan pendapatan petani.
Mengutip Rmol.co.id, Kadistan Manggarai, Yoseph Mantara mengatakan, Simantri di Manggarai akan dijadikan percontohan bagi kabupaten lain di Provinsi NTT.
Dari 2017-2019, kata dia, kegiatan Simantri telah berhasil dibangun 20 greenhouse besar berukuran 8 m x 25 m dan 75 unit greenhouse mini berukuran 5 m x 8 m yang telah menanam 25 jenis komoditas hortikultura di antaranya cabai, tomat, buncis, brokoli, sawi, melon dan semangka.
Dari program Simantri ini diharapkan selain dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani dan mendukung pariwisata khususnya di Labuan Bajo.
Yoseph mengatakan, pemasaran produk hortikultura yang dihasilkan oleh kelompok tani Simantri ini tidaklah sulit. Pasar lokal ke pasar Ruteng, Borong, Bajawa, dan sampai ke Manggarai Barat.
Halaman : 1 2