Tajukflores.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapakan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2024, meski kini sedang bermasalah di Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, Pemilu 2024 dinilai meninggalkan masalah serius karena dicapai dengan cara-cara kotor dan tak bermoral.
Hal itu disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi X dari Fraksi PKS Fahmy Alaydroes. Menurut Fahmy, sejarah akan mencatat betapa cara-cara kotor, tidak bermoral, dan jauh dari etika berpolitik dibiarkan di Pemilu 2024.
Di antara cara kotor yang Fahmy singgung adalah ‘memperkosa’ Konstitusi untuk meloloskan sang anak kandung menjadi calon wakil presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Inilah negeri kita, di mana segelintir politikus menari-nari di atas penderitaan puluhan juta rakyat yang miskin dan kurang berpendidikan, memanfaatkan kelemahan mereka untuk nafsu serakah akan kekuasaan,” katanya seperti dikutip dari laman fraksi.pks.id.
“Sungguh memalukan, memilukan, dan menyedihkan,” lanjut Fahmy.
Fahmy menyoroti banyaknya pengamat baik dari dalam dan luar negeri, pakar, guru besar, jurnalis, bahkan jutaan rakyat, menilai pemilu dan pilpres 2024 diwarnai berbagai kondisi memprihatinkan.
“Pemilu 2024 ini dipenuhi dengan intrik, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan, dan kekuatan yang berlebihan, yang diduga kuat melanggar sumpah jabatan, undang-undang, dan Konstitusi,” ungkap Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat V ini.
Fenomena intrik dan penyalahgunaan kecurangan tersebut, kata Fahmy, sudah dimulai jauh sebelum masa pemilu dan pilpres dimulai. Salah satu yang ia singgung adalah upaya penghambatan salah satu calon presiden dalam proses kontestasi.
Penulis : Nick Tolen
Editor : Nick Tolen
Halaman : 1 2 Selanjutnya