Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) NTT, Zet Sony Libing merespon penolakan asosiasi pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat perihal rencana kenaikan tiket atau tiket terusan seharga Rp3.750.000 bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Nasional (TN) Komodo dan berlaku selama satu tahun.
Menurut Sony Libing, sebagai regulator dan fasilitator, pihaknya menghargai sikap asosiasi dan pelaku pariwisata, termasuk warga Manggarai Barat pada umumnya.
“Pemerintah menghargai sikap dari kawan-kawan pelaku pariwisata di Manggarai Barat. Pemerintah menghargai itu, mereka juga rakyat. Jadi pemerintah ini kan bekerja bagi seluruh rakyat. Sehingga, para pelaku pariwisata juga harus dihargai, rakyat seluruh Manggarai pun dihargai. Ekosistem di Labuan Bajo pun harus dihargai,” ujar Sony Libing di kantor DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo, Kamis (7/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, Sony berjanji akan mendengar masukan dari semua pihak, termasuk asosiasi pariwisata di Labuan Bajo untuk membahas wacana kenaikan tersebut.
“Karena itu, pemerintah akan bertemu ke seluruh pihak-pihak itu. Maka saya akan bertemu dengan kawan-kawan ASITA untuk bertukar pikiran. Saya mendengar pikiran mereka dan saya memberitahu pikiran pemerintah” kata dia.
Menurut Sony, Pemerintah Provinsi NTT berpendapat bahwa Komodo dan ekosistemnya merupakan sebuah warisan atau anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dirawat. Apalagi, kata dia, hewan purba Komodo merupakan warisan sejarah yang hanya ada di Manggarai Barat.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya