Pengamat Ekonomi dari Universitas Widya Mandira Adri Jousewa mengkhawatirkan jika ancaman COVID-19 terus berkepanjangan maka ekonomi di NTT akan memburuk.
“Itu yang dikhawatirkan saat ini, karena memang kemampuan ekonomi lokal kita sangat terbatas serta saya khawatirkan jika serangan COVID-19 terus terjadi kelak ekonomi kita akan mati, lagi pula kita tidak pernah tahu sampai kapan ini akan terus terjadi,” ujarnya di Kupang, Selasa (14/4).
Hal itu disampaikannya berkaitan dengan munculnya banyak kekhawatiran dari beberapa kalangan yang menilai bahwa jika serangan COVID-19 ini terus berkepanjangan akan sangat berpengaruh pada perekonomian di provinsi berbasis kepulauan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adri menilai bahwa sebenarnya NTT memiliki banyak sekali bahan baku, tetapi sayangnya provinsi ini sulit untuk memproduksinya sendiri sehingga masih mengandalkan dari pulau Jawa.
Adri mengkhawatirkan jika COVID-19 ini terus terjadi dan pasokan dari pulau Jawa terhenti, tentunya akan sangat menggangu perekonomian di NTT khususnya di kota Kupang sendiri.
Ia memberikan contoh salah satunya seperti penjualan telur ayam atau ayam pedaging yang selama ini kebanyakan dipasok dari Jawa Timur. Jika pasokan terhenti berpengaruh pada harga kebutuhan pokok di pasaran di Kota Kupang.
Halaman : 1 2 Selanjutnya