- The Traditional Sandwich Generation: Orang dewasa berusia 40-50 tahun yang menanggung orang tua lanjut usia dan anak-anak yang masih membutuhkan finansial.
- The Club Sandwich Generation: Orang dewasa berusia 30-60 tahun yang menanggung orang tua, anak, cucu (jika sudah punya), dan/atau nenek kakek (jika masih hidup).
- The Open Faced Sandwich Generation: Siapapun yang terlibat dalam pengasuhan orang lanjut usia, namun bukan sebagai pekerjaan profesional (seperti pengurus panti jompo).
Beban Berat Generasi Sandwich
Beban hidup generasi sandwich terbilang berat. Faktor-faktor yang menyebabkannya antara lain:
- Kegagalan finansial orang tua: Orang tua yang tidak memiliki perencanaan finansial yang baik untuk masa tuanya berpotensi membuat anaknya menjadi generasi sandwich.
- Tingginya biaya hidup: Biaya hidup yang terus meningkat membuat generasi sandwich harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga.
- Kurangnya edukasi finansial: Kurangnya edukasi finansial membuat generasi sandwich sulit untuk mengatur keuangannya dengan baik.
Dampak Menjadi Generasi Sandwich:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Tekanan dan stres: Tanggung jawab ganda untuk orang tua dan anak dapat menyebabkan stres dan kelelahan mental.
- Kesulitan finansial: Memenuhi kebutuhan dua generasi sekaligus dapat menguras keuangan dan menyebabkan kesulitan ekonomi.
- Kurangnya waktu untuk diri sendiri: Generasi sandwich seringkali mengabaikan kebutuhan dan kebahagiaan diri sendiri karena fokusnya tertuju pada keluarga.
Tips Menghadapi Tantangan Generasi Sandwich:
- Membuat perencanaan keuangan yang matang: Menentukan anggaran yang jelas dan bijak dalam mengelola keuangan.
- Membagi tanggung jawab: Berkomunikasi dengan keluarga dan membagi tanggung jawab secara adil.
- Memahami kebutuhan diri sendiri: Meluangkan waktu untuk diri sendiri dan melakukan hal-hal yang menyenangkan.
- Mencari bantuan: Jika merasa kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari keluarga, teman, atau profesional.
Kesimpulan:
Menjadi generasi sandwich memang penuh dengan tantangan. Namun, dengan komunikasi yang baik, pembagian tanggung jawab, dan kesadaran akan kebutuhan diri sendiri, kita dapat menjalani hidup yang lebih seimbang dan bahagia.
Penulis : Edeline Wulan
Editor : Alex K
Halaman : 1 2