Pengamat politik yang juga Founder Kedai Kopi Hendri Satrio (Hendri) menilai akan timbul kekhawatiran jika Partai Nasdem dan Partai Demokrat bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hendri menyebut, jika Nasdem dan Demokrat bergabung dengan KIB, bisa membuat demokrasi di Indonesia memburuk.
“Jadi artinya terlalu banyak partai dalam satu koalisi yang membuat nanti kemungkinan besar yang akan muncul hanya calon boneka,” ujar Hendri mengutip Kompas.com, Rabu (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hendri mengatakan, pasangan calon di Pemilu 2024 yang diusung oleh KIB akan membuat pasangan calon lainnya hanya menjadi calon boneka.
Menurutnya, sudah pasti calon boneka itu hanya untuk mengisi kekosongan sebagai lawan pasangan calon yang diusung KIB. “Maka kemungkinan besar akan muncul lagi calon boneka. Yang ujung-ujungnya bakal jadi menteri lagi nanti siapa pun presidennya,” tuturnya.
Hendri pun menyarankan agar Demokrat dan NasDem untuk menarik partai ketiga apabila benar-benar membentuk koalisi bersama, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang hingga saat ini belum punya koalisi. Lebih jauh, Hendri tidak yakin terbentuknya koalisi-koalisi partai bakal mempengaruhi reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo.
“Kalau kocok ulang kabinet sih, dengan waktu yang tipis enggak akan mempengaruhi koalisi partai-partai politik. Justru Pak Jokowi akan sangat berhati-hati bila dalam waktu injury time ini kemudian mengurangi jatah parpol,” kata Hendri.
Halaman : 1 2 Selanjutnya