Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat Indonesia bersiap diri mengantipasi era metaverse untuk kegiatan sehari-hari. Menurutnya, perkembangan teknologi ke depan harus membawa kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Karena apapun, ke depan, yang namanya teknologi harus, mau tidak mau, kita harus masuk ke sana. Karena kita ingin, teknologi ini maslahat bagi umat, maslahat bagi masyarakat. Jangan sampai ini malah merusak, membuat hal-hal negatif bagi rakyat kita,” kata Jokowi di acara Muktamar NU ke-34 yang digelar di Pondok Pesantren Darussa`adah Gunungsugih, Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12).
Jokowi pun menceritakan awal mula ia dibocorkan pendiri Facebook, Mark Zuckenberg soal era metaverse. Menurutnya, saat itu, ia diajak Mark bermain tenis meja secara virtual dengan menggunakan kaca mata oculus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya diajak saat itu main pingpong. Tapi tidak ada bola pinpongnya, tidak ada meja pingpongnya. Pakai kacamata okulus. Kemudian main bola bersama. sama kayak main pingpong, persis 100 persen. Keringatan juga,” ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Jokowi mengaku saat itu Mark kemudian membocorkan konsep digital metaverse kepadanya. Ke depan, kata Jokowi, semua kegiatan manusia dihubungkan dalam komunitas virtual.
“Dan dia membisikan kepada saya, `Presiden Jokowi, ini baru awal. Nanti semuanya akan virtual, semuanya akan muncul yang namanya metaverse. Restoran virtual, kantor virtual, ruang virtual.` Hati-hati kita menyikapi itu,” tegas Jokowi.
Presiden Jokowi pun mengajak semua pihak untuk mengantisipasi era metaverse, terutama kepada PBNU yang juga membahas peradaban dunia dalam Muktamar NU ke-34.
“Nanti semuanya dakwah virtual, pengajian virtual, tapi betul-betul kaya kita bertemu seperti ini, bukan seperti sekarang yang masih vicon,” pungkas Jokowi.
Apa itu Metaverse?
Melancir CNBC, sebenarnya, orang pertama yang terkenal telah menciptakan istilah metaverse adalah Neal Stephenson. Ia menyebutkan istilah tersebut pada novelnya di tahun 1992 yang berjudul Snow Crash. Istilah metaverse merujuk pada dunia virtual 3D yang dihuni oleh avatar orang sungguhan.
Istilah ini tidak memiliki definisi yang bisa diterima secara universal. Anggap saja metaverse adalah internet yang diberikan dalam bentuk 3D. Zuckerberg menggambarkan metaverse sebagai lingkungan virtual yang bisa Anda masuki, alih-alih hanya melihat layar.
Jika dipersingkat, ini adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Di mana, orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone dan atau perangkat lainnya.
Gambaran sederhana yang diungkapkan oleh Facebook tentang metaverse adalah sebuah seperangkat ruang virtual, tempat seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Metaverse
Adanya metaverse, memungkinkan Anda untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau melihat karya seni dan mencoba pakaian digital untuk dibeli.
Metaverse bisa menjadi game-changer untuk sistem shift kerja dari rumah atau work from home di tengah kondisi pandemi Covid-19. Alih-alih hanya dapat melihat rekan kerja di kotak panggilan video seperti aplikasi video conference, karyawan bisa bergabung bersama di kantor virtual.
Halaman : 1 2 Selanjutnya