Adapun Dewan Kehormatan Universitas (DKU) UGM, lanjut Andi, menjunjung asas praduga tak bersalah sehingga pemeriksaan pelanggaran kode etik terhadap Eddy baru dilakukan setelah perkara yang menjerat berkekuatan hukum tetap atau Inkracht.
“Karena kami menggunakan asas praduga tak bersalah. Ini bukan terus melindungi, tapi karena kita juga harus prosedural,” tutur Andi.
Karena alasan itu pula, Andi Sandi menilai wajar dengan kehadiran Eddy Hiariej dalam acara pengukuhan guru besar mantan Wakil Rektor UGM Paripurna Sugarda di Balai Senat UGM, Kamis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam acara itu, Eddy tampak hadir mengenakan toga dan duduk di depan bersama jajaran guru besar UGM lainnya.
“Jadi seperti biasa saja, sampai hari ini kan beliau duduk di depan. Mas Eddy hadir duduk di depan, ya karena dia statusnya masih guru besar,” ujar Andi.
Penulis : Grace Seran
Editor : Edeline Wulan
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya