“Kemudian saya memberanikan diri untuk naik ke candi tersebut, saya hanya berdoa “Tuhan sembuhkan saya, saya sudah tidak memiliki apa-apa. Harapan saya hanya ingin sembuh lalu saya akan mengikuti-Mu,” katanya.
Sehari setelah berdoa, Dapi mulai merasakan perubahan. Dia bangun tidur tanpa pusing, muntah darahnya berhenti, dan dia bisa beraktivitas kembali. Pengalaman ajaib ini semakin memantapkan hatinya untuk masuk agama Katolik.
“Alasan itulah, tuhan menyembuhkan saya yang membuat saya mantap masuk Gereja Katolik,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dapi mengaku mendapat restu dari sang ibu sebelum meninggal untuk pindah agama. Namun, dia mendapat penolakan dari keluarga besarnya dan harus keluar dari rumah.
Meski demikian, ia tetap menjalin hubungan baik dengan keluarga besarnya, mengingat sang adik masih bersama keluarga besarnya. Keluarga besarnya khawatir, sang adik akan diajak Dapi masuk Katolik.
Dapi mengaku berproses selama 7 tahun dalam pencarian imannya, 6 tahun di antaranya dia jalani sendiri. Kemudian, dia memutuskan pindah ke Solo dan bergabung dengan lingkungan Santa Maria Regina selama satu tahun.
Di sana, dia bertemu dengan Bu Bambang, seorang tetangga kost yang membimbingnya dalam perjalanan imannya.
Akhirnya, pada Malam Paskah, Dapi resmi dibaptis dengan penuh sukacita dan kelegaan, untuk selanjutnya berproses menerima komuni kudus (Sakramen Ekaristi) dan Sakramen Krisma (penguatan).
Dia merasa telah menemukan jalan hidupnya dan berjanji untuk terus belajar dan bertumbuh dalam imannya.
“Saya sangat bersyukur akhirnya saya telah sampai di perjalanan dimana jalannya gak mudah. Saya menangis terharu. Saya merasa sangat lega. Sampai badan saya gemetar karena haru,” kata Dapi.
Dapi pun mengucapkan terima kasih Pak Rus yang menjadi pembimbing katakumennya, Bu Lilik yang menjadi wali baptisnya, dan semua saudara-saudarinya di Santa Maria Regina yang telah menerimanya dengan hangat.
“Ke semua saudara saya di Santa Maria Regina yang mau membantu dan menerima saya anak ilang ini. Terutama ke Bu Bambang yang sangat membantu saya dalam mengurus berkas-berkas,” tandas Dapi.
Penulis : Marcel Gual
Editor : DM
Halaman : 1 2