Korupsi adalah salah tindak kejahatan yang merugikan negara dan dibenci oleh mayoritas rakyat dimana pun. Karena itulah, tak heran para pelaku tindak pidana korupsi menyamarkan aksinya dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menggunakan bahasa sandi atau kode rahasia yang hanya dipahami oleh mereka sendiri.
Saat ini, publik di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ramai memperbincangkan salah satu kode rahasia yang diduga sebagai modus untuk menyamarkan suap untuk mendapatkan proyek APBD.
Seperti ramai diberitakan media lokal, kode rahasia itu adalah `50 kilogram kemiri`. Seperti diungkapkan seorang kontraktor di Manggarai kepada berbagai media, kode ini digunakan ketika kontraktor tersebut menyetorkan uang suap proyek APBD kepada M alias Meldianty Hagur Nabit, istri bupati Manggarai, Hery Nabit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Media lokal menyebut identitas kontraktor tersebut adalah A. Seperti ditulis tvonenews.com, pada 14 Juli 2022, A ditemani, RS, seorang Tenaga Harian Lepas (THL) di Dinas di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manggarai.
A dan RS merupakan tim sukses pasangan Herybertus Nabit dan Heribertus Ngabut (paket H2N) pada Pilkada Manggarai 2020.
Awalnya, A mengaku dipanggil M ke rumah dinas Bupati Hery Nabit melalui RS untuk membahas kesepakatan fee sebesar 5 persen untuk 4 proyek APBD dengan pagu Rp1,485 miliar.
Setelah pertemuan di rumah dinas bupati, A ditemani RS menyerahkan uang Rp50 juta kepada M melalui bendahara Toko Monas.
Toko Monas merupakan usaha jual beli hasil bumi milik M yang terletak di depan rumah pribadinya di Kelurahan Bangka Tuke. Di sinilah kode rahasia 50 kg kemiri disampaikan A untuk menyamarkan penyerahan uang Rp50 juta kepada M melalui bendahara toko yang tak disebutkan namanya itu.
“Kemudian Rio Senta suruh saya WA pakai kode: ‘Selamat sore ibu. Saya sudah turunkan kemiri 50 kg’. Kemiri itu maksudnya uang. WA saya dibaca tapi seperti biasa ibu tidak balas,” ucap A seperti dikutip tvonenews.com.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya