Pada titik ini, pastor parokinya menawarkan untuk membawanya pergi dari kampung halamannya ke tempat yang aman. Moses sangat gembira karena didaftarkan di Seminari Menengah Hati Kudus, Jauro-Yinu, Jalingo.
Enam tahun yang dihabiskannya di sana menambatkan imannya kepada Allah. Setelah lulus pada tahun 2012, ia menghabiskan satu tahun untuk memahami panggilan imamat. Moses kemudian menyelesaikan studi filosofis dan teologisnya serta ditahbiskan menjadi diakon pada 18 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sepenuhnya mendukung gereja. Perutusan atau kerasulan apa pun yang dikehendaki Gereja untuk saya lakukan demi menyebarkan Injil, saya siap untuk melaksanakannya”, kata Pastor Moses kepada SW News.
Selain seorang imam, Idris Moses Gwanube juga seorang musisi berbakat dan poliglot, seorang yang fasih dalam sekitar 10 bahasa.
Halaman : 1 2