Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimistis Indonesia akan dikunjungi 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2019 sebagaimana target yang telah ditetapkan.
Pihaknya akan memperkuat “cross border tourism” sebagai salah satu solusi bagi pencapaian target Kemenpar.
Salah satunya menciptakan kantung-kantung destinasi baru yang digerakkan oleh kegiatan di lintas perbatasan seperti di Atambua, Belu, NTT, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Selain itu juga di Aruk, Sambas, Kalbar, kemudian di Skow, Papua, Kepri, Batam, Bintan dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentunya di tahun 2019 Kemenpar akan `all out` menggelar acara-acara festival dan musik di wilayah perbatasan sehingga dapat memaksimalkan kunjungan wisman dari area perbatasan,” kata Arief Yahya di Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Arief sangat optimistis target tersebut dapat tercapai sebab “border tourism” atau pariwisata perbatasan sangat potensial.
“`Border tourism` menjadi salah satu senjata pamungkas Kemenpar untuk merebut target 20 juta wisman di 2019 ini. Jika pada 2018 pariwisata perbatasan menyumbang 18 persen dari total kunjungan wisman, maka tahun ini ditargetkan naik menjadi 20 persen atau sekitar 3,4 juta dari total 20 juta target wisman,” ujarnya.
Pariwisata Perbatasan dilakukan dengan menggarap pasar di wilayah perbatasan NKRI dan hal itu dianggap terbilang sangat realistis, karena wisman dari negara tetangga memiliki kedekatan (proximity) secara geografis sehingga wisman lebih mudah, cepat, dan murah menjangkau destinasi di Indonesia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya