Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani meminta masyarakat Indonesia tidak tergoda janji manis calo untuk bekerja di luar negeri. Hal ini disampaikan Christian merespon kasus penyekapan 55 WNI di Kamboja.
Menurut Christina, apa yang dialami 55 WNI tersebut bukan yang pertama dan terlihat ada peningkatan frekuensinya. Pada Mei 2021 lalu, sebanyak 75 orang WNI mengalami hal yang sama, diiming-imingi bekerja di perusahaan start-up kemudian disekap dan dieksploitasi sebagai operator judi online.
Oleh karena itu, Christina Aryani meminta masyarakat perlu waspada dengan berbagai tawaran kerja di luar negeri melalui iklan di website atau media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Perlu cek terlebih dahulu, antara lain dengan menanyakan pada Dinas Ketenagakerjaan setempat,” ujar Christina kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 31 Juli 2022.
Christina mengatakan kasus ini juga harus menjadi catatan serius bagi pemerintah dalam upaya pemberantasan praktek mafia pengiriman PMI ilegal ke luar negeri yang masih marak terjadi.
“Presiden Jokowi memiliki komitmen terhadap pelindungan pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri, komitmen ini perlu diimplementasikan dengan memastikan manajemen pemberangkatan dan menindak tegas agen-agen ilegal pengiriman PMI,” ungkapnya.
Menurut Christina, dibutuhkan kerja bersama untuk mengatasi permasalahan perdagangan orang (human trafficking). “Kasus ini harus diungkap tuntas untuk memberikan awareness bagi masyarakat, efek jera kepada pelaku dan oknum-oknum yang terlibat, serta untuk mencegah munculnya pelaku-pelaku lain di kemudian hari,” jelas dia.
Di sisi lain, Christina Aryani mengapresiasi kesigapan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam upaya menyelamatkan 55 orang WNI dari sekapan di Kamboja ini.
Halaman : 1 2 Selanjutnya