Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen untuk menghapus kesenjangan antar perguruan tinggi di Indonesia, khususnya dalam hal kegiatan riset.
Direktur Jenderal Pendidikan, Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek, Abdul Haris mengungkapkan kekhawatirannya bahwa saat ini hanya perguruan tinggi top 5 di Indonesia yang mampu menjalankan riset kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri.
“Riset itu selalu yang top 5 dengan kampus luar. Ini bagaimana nanti bisa sampai di kampus kelas kedua ini,” kata Haris dalam acara halal bihalal bersama Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik) di Gedung D Kemendikbudristek, Senin (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, Haris menekankan pentingnya peran perguruan tinggi top 5 untuk mengangkat perguruan tinggi lainnya.
“Yang top 5 ini bisa mengangkat perguruan tinggi kelas dua ini. Bagaimana kita saat ini ada kesenjangan kualitas di Jawa dan luar Jawa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Haris menjelaskan bahwa Kemendikbudristek akan membenahi perguruan tinggi swasta (PTS) dengan jumlah mencapai 3.900-an di Indonesia.
“Kita koordinasikan PTS-PTD yang jumlahnya 3.900-an itu dibenahi mana yang perlu merger, perubahan status, dan sebagainya,” kata dia.
Penulis : Alex K
Editor : Marcel Gual
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya