Quo Vadis Digitalisasi Pendidikan di Daerah 3T

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Terpilihnya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melahirkan beragam komentar di publik. Reaksi spontan tersebut tidak hanya karena usia Nadiem yang masih muda (35 Tahun), tetapi karena latar belakangnya yang bukan sebagai praktisi atau pun ahli dalam dunia pendidikan. Nadiem, seperti yang kita kenal adalah seorang pengusaha, CEO Gojek.

Di tengah beragam komentar di permukaan media sosial atau ruang diskusi warung kopi, muncul berbagai istilah yang berusaha menyatukan pendidikan dengan usaha Nadiem sebelumnya, seperti membayar uang sekolah menggunakan Go-Pay, membersihkan sekolah melalui Go-Clean, mengambil buku yang tertinggal di sekolah melalui Go-Send dan masih banyak meme yang lainnya.

Meme tersebut sepintas terkesan lucu, tetapi sebenarnya memiliki pesan penting yang perlu kita refleksikan terutama menyatukan konsep pendidikan dengan revolusi digital atau sering disebut industri 4.0.

Menarik ketika alam pikiran kita terpaksa dibawa ke ruang diskusi yang menyajikan menu digitalisasi pendidikan, sebagaimana yang menjadi karakteristik kuat dari era 4.0. Titik ketertarikannya itu, bukan pada banyaknya menu yang disajikan dalam konsep pendidikan modern, tetapi lebih kepada infrastruktur dasar yang membuat menu tersebut bisa menjadi lezat dikonsumsi oleh seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Papua.

Pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) perlu menjadi perhatian di tengah harapan yang membuncah yang lahir dari para elite di pusat akan hadirnya kualitas pendidikan yang maju yang berbasis pada teknologi digital.

Pendidikan itu dari Sabang sampai Papua

Kualitas pendidikan di Indonesia per hari ini tidak bisa digeneralisasi baik. Hal ini dikarenakan tingkat kompleksitas persoalan dalam tubuh pendidikan, yang tersebar dari Sabang sampai Papua.

Baca Juga:  Tanpa Ganti Rugi untuk Jalan Mulus Menuju KEK Tana Mori

Jika kita memetakan persoalan tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang santer disuarakan ke publik: infrastruktur pendidikan yang tidak merata, akses pendidikan yang masih sulit, kulaitas tenaga pendidik yang belum memadai, serta gaji guru yang sangat rendah.

Meningkatnya beragam persoalan pendidikan di Indonesia per hari ini, terutama pada titik-titik tertentu merupakan implikasi dari adanya dikotomi tentang pendidikan di Jawa dan di luar Jawa (atau yang lebih dikenal daerah 3T).

Dikotomi ini melahirkan kebijakan yang sifatnya terpusat, dimana berbagai macam kebijakan selalu dilihat dan diteropong dari kaca mata pusat. Dalam konsep pengambilan kebijakan, pendekatan ini akan menjadi problematis. Hal yang ideal adalah, melakukan kajian secara komprehensif, membuat pemetaan pada setiap titik, lalu kemudian (bersama-sama) memberikan solusinya.

Konsep Digitalisasi Pendidikan di Daerah 3T

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 20:11 WIB

HUT ke-52 REI di Parapuar, Sandiaga: Mudah-mudahan Labuan Bajo Jadi Green Destination!

Kamis, 25 April 2024 - 18:33 WIB

Daftar 15 Bandara Internasional yang Berubah Status Menjadi Bandara Domestik

Kamis, 25 April 2024 - 17:35 WIB

Mendagri Tito Buka Suara soal Gibran Tak Hadiri Acara Penting di Surabaya

Kamis, 25 April 2024 - 17:23 WIB

Menhub Tetapkan 17 Bandara Internasional di Indonesia, Termasuk Bandara Komodo, Kertajati dan Sentani Papua

Kamis, 25 April 2024 - 14:56 WIB

Kewaspadaan yang Lebih Kuat: Imigrasi Indonesia Buka Hotline untuk Cek Aktivitas WNA Mencurigakan dan Status Hukum

Rabu, 24 April 2024 - 21:20 WIB

Jadi Wali Kota Berprestasi, Jokowi akan Beri Penghargaan untuk Gibran dan Bobby

Rabu, 24 April 2024 - 18:47 WIB

Zita Anjani, Putri Ketum PAN Zulkifli Hasan Panen Kritik Usai Pamer Kopi Starbucks di Mekkah

Rabu, 24 April 2024 - 16:47 WIB

Undangan Mendadak Jadi Alasan Mahfud MD Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Berita Terbaru

Helmy Yahya

Gaya Hidup

3 Ciri Orang yang Tidak Akan Sukses versi Helmy Yahya

Jumat, 26 Apr 2024 - 22:33 WIB