Kepergian Meliano Hendra Magang, seorang bocah sekolah dasar (SD) di Labuan Bajo lantaran digigit anjing menyisakan duka mendalam bagi kedua orang tua dan keluarga. Korban diketahui sempat mendapat suntikan di Puskesmas Labuan Bajo, namun nyawanya tak tertolong.
Pada Rabu (19/10) malam, ayah kandung korban, Redemptus Magang bersama keluarga sudah mendatangi kantor Polres Manggarai Barat (Mabar). Mereka melaporkan kasus kematian anak mereka ke Polres Mabar.
Usai membuat laporan, Redemptus mengaku akan membahas bersama keluarga besar guna melakukan autopsi terhadap jenazah anaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nanti saya pulang ke rumah dulu, bicarakan lagi dengan pihak keluarga,” ujar Redemptus di Polres Mabar pada Rabu malam.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Labuan Bajo, Vinsensius Paul belum memberi klarifikasi terkait meninggalnya Hendra. Vinsensius berdalih telah memberikan kronologis kejadian ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar.
“Kami sudah laporkan, baik lisan maupun secara tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan (Paulus Mami) terkait kronologis kejadian tersebut. Silakan konfirmasi ke Kepala Dinkes,” kata Vinsensius saat dikonfirmasi, Kamis (20/10).
Terpisah, Kadis Kesehatan Mabar Paulus Mami juga belum berhasil dikonfirmasi. Saat didatangi ke kantornyak Paul dikabarkan sedang di luar kantor.
Pantauan Tajukflores.com, hingga kini jenasah korban masih disemayamkan di rumah duka, di Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat. Belum diketahui kapan jenazah korban akan dimakamkan.
Sebelumnya, Meliano Hendra Magang, seorang siswa Kelas 1 Sekola Dasar (SD) Inpres Wae Mata, Labuan Bajo meninggal dunia, tidak lama setelah digigit anjing, Rabu (19/10) sore.
Hendra meninggal setelah digigit seekor anjing di sekitar rumah orang tuanya di Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat.
Halaman : 1 2 Selanjutnya