Desa Kecil Terindah di Dunia Versi TimeOut, Apa yang Membuat Wae Rebo Begitu Cantik?

Kamis 21-03-2024, 12:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mbaru Niang Wae Rebo, Manggarai. Foto: Good News from Indonesia

Mbaru Niang Wae Rebo, Manggarai. Foto: Good News from Indonesia

Tajukflores.comWae Rebo, desa adat yang dijuluki ‘negeri di atas awan’, di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menorehkan prestasi gemilang. Pada tanggal 4 Maret 2024, media global TimeOut menempatkan Wae Rebo di peringkat kedua dalam daftar 16 kota dan desa kecil terindah di dunia berdasarkan The Spectator Index.

Desa ini berada di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman. Keindahan alam dan kelestarian budaya Wae Rebo menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.

Sebelumnya, Desa adat Wae Rebo juga telah diakui oleh UNESCO dengan Top Award of Excellence pada UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penghargaan ini menegaskan komitmen desa ini dalam membangun kembali rumah adat Mbaru Niang dan memelihara tradisi budaya secara berkelanjutan.

Baca Juga:

Baca Juga:  Menaklukkan Gunung Inerie, Petualangan di Piramida Alam Pulau Flores

Apa yang membuat Wae Rebo begitu cantik?

Desa Wae Rebo terletak di Kabupaten Manggarai dan terkenal dengan rumah adatnya yang unik, Mbaru Niang. Rumah-rumah berbentuk kerucut ini tersusun menjulang di puncak bukit, menciptakan panorama yang memesona di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Untuk mencapai desa ini, diperlukan perjalanan minimal tiga jam melalui jalur pendakian gunung dan hutan. Namun, rasa lelah terbayar lunas dengan pemandangan indah dan keasrian alam yang ditawarkan.

Keistimewaan Wae Rebo bukan hanya terletak pada keindahan alamnya, tetapi juga budayanya yang masih terjaga. Pengunjung dapat menyaksikan berbagai ritual adat yang dilestarikan oleh masyarakat setempat, seperti upacara panen dan ritual kematian.

Baca Juga:  Gelombang Tinggi, Balawista Lebak Larang Wisatawan Berenang di Pesisir Pantai Selatan Banten

Bahkan, wisatawan berkesempatan untuk mengikuti beberapa ritual adat, seperti perayaan ucapan syukur yang diadakan setiap bulan November.

Di tengah modernisasi, Wae Rebo menjadi contoh teladan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Desa ini memiliki hutan lindung yang masih asri dan terjaga, serta sungai jernih yang menjadi tempat rekreasi bagi para pengunjung.

Keindahan alam dan budaya Wae Rebo telah diakui dunia. Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia dan mendorong upaya pelestarian alam dan budaya di desa-desa lainnya.

Wae Rebo adalah contoh nyata bahwa desa kecil dapat menjadi destinasi wisata yang menawan dan menginspirasi dunia.

Tentunya, penghargaan sebagai desa kecil terindah di dunia ini juga membawa tanggung jawab besar bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai  untuk memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat Wae Rebo.

Daftar Lengkap 16 Kota dan Desa Kecil Terindah di Dunia:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Edeline Wulan

Editor : MG

Berita Terkait

Harga Sewa Bus Pariwisata 30 Seat Terbaik No 1 di Jogja
Rute Perdana AirAsia Kuala Lumpur-Labuan Bajo Tingkatkan Peluang Ekonomi dan Destinasi
AirAsia Buka Rute Internasional Kuala Lumpur-Labuan Bajo
Cara Membedakan Jetbus MHD, HHD dan SHD
BPOLBF dan Garuda Indonesia Gelar Table Top dan Famtrip untuk Perluas Pangsa Pasar Australia
Perkuat SDM dan Fasilitas Keamanan, Upaya Pemerintah Tingkatkan Jaminan Keamanan dan Keselamatan Wisata di Labuan Bajo
Sumbang Rp126 Juta, Target PAD Pariwisata Manggarai Turun, Baru 4 Destinasi yang Berkontribusi!
BTNK Ungkap Alasan Taman Nasional Komodo Ditutup untuk Wisata secara Reguler
Berita ini 118 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 September 2024 - 18:41 WIB

IFG dan BerdayaBareng Gelar Pelatihan UMKM untuk Perempuan dan Disabilitas di Labuan Bajo

Jumat, 13 September 2024 - 16:21 WIB

Dorong Event Berkualitas di NTT Masuk KEN 2025, BPOLBF dan Disparekraf NTT Adakan Webinar

Jumat, 13 September 2024 - 10:00 WIB

Pj Gubernur NTT Andriko Susanto Ajak Semua Pihak Tangani Stunting Secara Serius

Senin, 9 September 2024 - 20:56 WIB

Sosok Yulianus Agung, Mahasiswa Hukum Samarinda yang Dipukul Paspampres Jokowi

Senin, 9 September 2024 - 15:30 WIB

Paus Fransiskus Tiba di Dili Timor-Leste, Disambut Presiden Ramos Horta dan PM Xanana Gusmao

Sabtu, 7 September 2024 - 15:40 WIB

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Jumat, 6 September 2024 - 14:39 WIB

Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Jumat, 6 September 2024 - 10:34 WIB

Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap

Berita Terbaru

Acara pengukuhan 34 pengurus serta rapat perdana di Sekretariat Gelora, Jalan Golo Curu, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong. Foto: Tajukflores.com

Pilkada NTT

Partai Gelora Dukung Yohan-Thomas dalam Pilkada Manggarai 2024

Jumat, 13 Sep 2024 - 14:58 WIB