“Yang terparah adalah kalau polisi pakai LD justru karena yakin bahwa alat itu akan membuat kerja polisi menjadi kokoh dari sisi keilmuan,” sambung dia.
Reza pun menyarankan agar kepolisian manapun tidak lagi menggunakan lie detector dalam proses pemeriksaan. “Jangan dipakai. Yang terlanjur pakai, bertobatlah,” tegas Reza.
Sebelumnya, Ira Ua mengaku telah diperiksa belasan kali terkait kasus pembunuhan yang melibatkan suaminya, Randy Badjideh. Kemudian, dirinya juga telah diperiksa dua kali oleh penyidik Polda NTT dengan menggunakan lie detector atau mesin poligraf yang dirancang dengan sensor khusus guna mendeteksi kebohongan pada manusia. Berdasarkan pemeriksaan lie detector, Ira Ua memastikan dirinya tidak terlibat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya memang tidak memegang hasil dari lie detector, tapi kalau hasil konfortir tidak ada penyertaan lie detector, saya menganggap bahwa lie detector juga membuktikan kalau saya tidak terlibat,” kata Ira dalam wawancaranya sebagaimana dikutip Tajukflores.com, Senin (9/5).
Ira mengatakan, saat diperiksa penyidik dengan menggunakan lie detector, ia ditanyakan mengenai segala kemungkinan mengenai keterlibatan dirinya dalam kasus pembunuhan Astri dan Lael. Di depan penyidik dan lie detector, Ira mengaku telah menjawab secara jujur.
Oleh karena itu, dirinya meyakini sama sekali tidak terlibat dalam kasus tersebut.
“Saya menjawab dengan jujur dan sepertinya lie detector membuktikan bahwa saya tidak ada di dalam (kasus pembunuhan Astri dan Lael). Makanya waktu P21 atau sebagaimana, tidak ada keterlibatan saya. Jadi saya meyakini bahwa lie detektor membuktikan saya jujur. Kalau saya tidak dipercaya, setidaknya lie detector bisa membuktikan,” ucap Ira Ua.
Halaman : 1 2