Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menilai Pemerintah setengah hati dan berdindak diskriminatif dalam melaksanakan pencegahan dan penindakan tindak pidana terorisme, khususnya di Poso, Sulawesi yang sudah sepuluh tahun tidak berhasil menumpas jaringan teroris (Mujahidin Indonesia Timur) MIT.
Menurut Petrus, sejak sejak 2011 hingga sekarang, aksi MIT telah memakan korban ratusan nyawa, baik aparat TNI-Polri, warga sipil dan di pihak teroris sendiri.
“Namun demikian negara membiarkan Poso menjadi ladang pembantaian tanpa Presiden Jokowi membuat suatu keputusan politik negara tentang operasi menumpas teroris MIT di Poso secara lebih tepat dan terukur demi melindungi masyarakat sipil dari ancaman teror pembunuhan,” kata Petrus, Senin (17/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui, aksi teror terbaru oleh kelompok MIT menyebabkan tewasnya empat petani kopi di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah pada Selasa (11/5).
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya