Meski demikian, para pengunjung disarankan untuk membawa bekal ketika datang ke tempat ini. Sebab, di sekitar lokasi wisata, belum tersedia makanan ataupun minuman.
Belum Terdaftar sebagai Aset
Dari keterangan Penjabat Sementara Desa Nggela bernama Rikar Mabana, sejauh ini, akses menuju wisata air panas Ae Wau hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengatakan, untuk sampai di sana, pengunjung akan menyusuri perkebunan warga. “Ke lokasi sekitar 300 meter dari Kampung Nggela,” kata Rikar Mabana pada Minggu (6/3).
Rikar Mabana menyarankan agar para pengunjung yang datang harus membawa serta rokok, uang, ataupun siri pinang. Nantinya, barang-barang itu akan diletakan di tempat sesajen yang ada di dekat kolam.
“Kalu tidak ada siri pinang, bisa juga pakai uang atau rokok. Pokoknya kita bisa bawa satu diantara ketiganya. Tujuannya agar penghuni alam mengetahui kedatangan kita,” ungkap Rikar Mabana.
Soal khasiat, demikian Rikar Mabana, Air Panas Ae Wau tidak perlu diragukan. Sebab, selain menyembuhkan penyakit kulit, air ini juga bisa menyembuhkan penyakit dalam. “Ada juga tempat pancuran khusus. Nanti, airnya bisa ambil dan dibawa pulang untuk diminum,” ujar Rikar Mabana.
Adapun sejaun ini, Rikar Mabana menjelaskan bahwa wisata Air Panas Ae Wau belum terdaftar sebagai aset desa. Karena itu, pengelolaannya masih perorangan. “Selama ini dikelola oleh perorangan, tetapi ke depan kita coba kerja sama. Konsepnya adalah kolaborasi,” ujar Rikar Mabana.
Ia menambahkan, pada 2022, Pemerintah Desa Nggela sudah berencana untuk membangun jalan menuju lokasi tersebut. Namun, anggaran banyak dialihkan untuk penanganan Covid-19. “Kita berharap situasi segera membaik. Sehingga apa yang sudah direncanakan bisa terlaksana,” tutur Rikar Mabana.*
Halaman : 1 2