Kisah di Balik Harga Seribu Kompiang Manggarai, Antara Bisnis dan Menjaga Tradisi Keluarga

Kamis, 1 Februari 2024 - 16:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kompiang termasuk salah satu makanan favorit orang Manggarai (Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur). Makanan ini terbuat dari tepung terigu, gula, garam, dan air. Foto ilustrasi: RRI

Kompiang termasuk salah satu makanan favorit orang Manggarai (Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur). Makanan ini terbuat dari tepung terigu, gula, garam, dan air. Foto ilustrasi: RRI

Untuk mengatasi masalah ini, Qi Jiguang menciptakan makanan yang mirip dengan onigiri, yaitu nasi kepal yang biasa dibawa oleh pasukan Jepang. Namun, Qi Jiguang sengaja membuat tekstur kompiang menjadi keras agar tidak mudah hancur dan tahan lama.

Kisah di Balik Harga Seribu Kompiang Manggarai, Antara Bisnis dan Menjaga Tradisi Keluarga
Panglima perang Tiongkok, Qi Jiguang. Foto: Istimewa

Selain itu, bagian tengah kompiang juga diberi lubang agar bisa diselipkan tali dan dibawa dengan mudah di leher.

Akhirnya, kompiang menjadi makanan pokok pasukan Qi Jiguang. Makanan ini membantu pasukan Qi Jiguang mengalahkan perompak Jepang. Untuk mengenang kemenangan tersebut, makanan ini disebut sebagai Guang Bing atau Guang Biang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kompiang kemudian dibawa oleh para pedagang Tionghoa ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, kompiang menyebar ke berbagai kota, seperti Semarang, Surabaya, Malang, Solo, Kupang, dan sebagainya.

Baca Juga:  Sejarah Traveloka: Dari Mesin Pencari Tiket Pesawat Menjadi Raksasa Online Travel Agent

“Jadi, tidak hanya di Manggarai saja, di Jakarta dan Semarang juga sebetulnya bikin,” cerita Victor.

Kompiang Toko Tarzan

Di Manggarai, kompiang pertama kali dikomersialkan oleh keluarga Toko Tarzan di Ruteng pada tahun 1983. Menurut Victor, awalnya, kompiang hanya diproduksi untuk konsumsi sendiri. Namun, karena diterima oleh warga Manggarai saat itu, termasuk para misionaris dari Belanda kala itu, lambat laun kompiang menjadi terkenal.

“Yang awalnya itu di Ruteng tahun 1983 itu keluarga yang komersialkan, keluarga kita sendiri. Kalau yang lain mungkin ada bikin tapi tidak mengkomersialkan tapi orang lebih mengenalkan Toko Tarzan yang pertama komersial,” katanya.

Kisah di Balik Harga Seribu Kompiang Manggarai, Antara Bisnis dan Menjaga Tradisi Keluarga
Penampakan Toko Tarzan zaman dulu. Foto: Mapio.net

Setelah kompiang sukses ‘merebut hati’ warga Manggarai dan menjelma menjadi kue khas dari daerah ini, ayah Victor, Aloysius Mantara, yang tak lain merupakan adik dari pemilik Toko Tarzan pun membuka usaha kompiang di Labuan Bajo tahun 2003. Pembukaan usaha ini bersamaan dengan pemekaran Manggarai menjadi Manggarai Barat.

Baca Juga:  Beda dengan KPU, Bawaslu Bilang Anggota DPR Terpilih Harus Mundur saat Jadi Calon Kepala Daerah

Menurut Victor, saat itu ayahnya membuka toko di dekat Pantai Pede. Toko ini bertahan selama 8 tahun, kemudian tahun 2015 mereka membukanya di Jalan Raymundus Rambu, Wae Mata. Lokasi ini merupakan pintu keluar-masuk ke Labuan Bajo dari delapan kabupaten tetangga via jalan darat.

Pada tahun-tahun awal di Labuan Bajo, ayah Victor mempekerjakan karyawan untuk menjualnya secara eceran dari rumah ke rumah bahkan sampai Pelabuan ASDP (sekarang Waterfont City).

“Awal-awal waktu kita merintis pertama cukup berat, kita mulai buat itu jumlahnya sedikit. Kita memperkenalkan bahwa di sini (Labuan Bajo) sudah ada kompiang. Tahun 2003, di sini belum ada (yang jual kompiang), jadi kita buat terus kita kita jual di pelabuhan ASDP,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Marcel Gual

Editor : DM

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Korea Selatan Terus Selidik 2 Insinyur Indonesia terkait Pencurian Data Jet Tempur
Kapal Pinisi Sea Safari Terbakar di Labuan Bajo: Profil Pemilik dan Rute Wisata
Mengenal Parapuar, Paket Lengkap Destinasi Wisata Baru di Labuan Bajo-Flores
Hasil Kajian: Penyimpangan Seksual Kaum Selibat bukan Sekadar Masalah Moral dan Psikis Klerus
Sejarah Traveloka: Dari Mesin Pencari Tiket Pesawat Menjadi Raksasa Online Travel Agent
Menjadi Subagent AviaTour, Cara Mudah Raih Penghasilan Tambahan dari Dunia Travel
Simak Informasi Lengkap Mengenai Wisata Labuan Bajo, Surga di Ujung Barat Pulau Flores
Aspire Luncurkan Program ‘Aspire for Startups’, Dukung Para Founder Startup di Asia
Berita ini 361 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:35 WIB

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 - 14:26 WIB

Anak Buah Melki Laka Lena Respon Soal DPD Golkar NTT Tak Terima Pendaftaran Cagub-Cawagub 2024

Rabu, 15 Mei 2024 - 13:47 WIB

Tak Buka Pendaftaran Pilgub NTT 2024, Sebastian Salang Sebut Melki Laka Lena Abaikan Putusan Rakorpim Golkar

Selasa, 14 Mei 2024 - 21:44 WIB

Kini Jadi Penjabat, Bey Machmudin Malah Tegaskan Tak Maju di Pilgub Jabar

Selasa, 14 Mei 2024 - 18:10 WIB

Daftar di DPD Partai Demokrat, Paket OASE Membawa Harapan Baru untuk NTT

Selasa, 14 Mei 2024 - 17:08 WIB

Politisi Partai Nasdem Inosensius Fredy Muy Siap Maju di Pilgub NTT 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 13:35 WIB

Respons Mario Pranda soal Dirinya Jadi Bakal Calon Bayangan di Pilkada Mabar 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 12:58 WIB

Bahas Sikap Politik Ganjar, Rocky Gerung Singgung Kekalahan di Pilpres

Berita Terbaru

Kolase foto aksi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, yang menghampiri moderator saat debat capres. (Tajukflores.com)

Politik

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:35 WIB