Minus Malum, Deno Kamelus atau Hery Nabit?

Jumat, 3 Juli 2020 - 15:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

????????????????????????????????????

????????????????????????????????????

Di BOP Labuan Bajo, Hery menduduki posisi sebagai Direktur Destinasi Pariwisata. Akhir Februari lalu, Nabit dikabarkan keluar dari BOP Labuan Bajo-Flores, meski saat ini belum mendeklarasikan diri sebagai penantang Deno-Madur.

Di Pilkada 2020, pasangan Nabit-Ngabut diusung oleh PDI Perjuangan. Belum ada kabar dari Partai Golkar sekalipun pasangan ini ikut dalam Rapat Koordinasi ( Rakor) Golkar NTT di Labuan Bajo, Sabtu (25/1) lalu.

Sekretaris DPC PDIP Manggarai, Adventinus Mbejak meyakini Hery Nabit merupakan salah satu kader terbaik PDIP Manggarai. Namun, bukan berarti partai itu memperlakukan kader lebih istimewa daripada pendaftar lain yang non kader. Pernyataan itu diungkap Mbejak saat menerima Nabit mendaftarkan diri di DPC PDIP Manggarai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mari kita lebih jauh ke pengalaman.

Tentu, sebagai penantang, Nabit berikhtiar menjadi pemimpin yang lebih maju dari apa yang dilakukan Deno. Hastag #KopiPerubahan tentu menyiratkan tujuan itu.

Tapi kita harus mengukur, jangan berhenti di tagline semata. Jangan sampai hastag itu nantinya berbuah pahit (kopi perubahan yang tak berjalan). Bagaimana mengukur perubahan yang digaungkan pendukung Nabit?

Yosef Sampurna Nggarang, Ketua Himpunan Pemuda Mahasiswa Manggarai Barat- Jakarta (Hipmmabar-Jakarta) dalam satu waktu mengulas BOP Labuan Bajo-Flores. Menyebut anggaran fantastis Rp115 miliar yang digelontorkan oleh negara, Yosef justru meminta pemerintah pusat mengevaluasi BOP Labuan Bajo-Flores. Mengapa?

Baca Juga:  Pelajaran di Balik Penganugerahan Bintang Mahaputra Duo Fadli-Fahri

Yosef, dalam argumennya mempertanyakan apa saja yang sudah di lakukan Heri Nabit dkk selama satu tahun belakangan. Dia mempertanyakan rencana kerja, target perencanaan dan pencapaiannya dalam satu tahun? Yosef bahkan hanya menyentil “ketenaran” BOP LBJ-Flores datang dari kontroversi wisata halal yang diwacanakan Dirut Shana Fatima.

Pertanyaan lanjutan juga terkait alih fungsi Hutan Bowosie seluas 400 hektar di Labuan Bajo sebagai kawasan wisata. Yosef mempertanyakan sosialiasi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) Hutan Bowosie yang relatif cepat.

Diketahui, alih fungsi kawasan Hutan Bowosie tentu berdampak buruk bagi debit kali Wae Mese yang makin berkurang belakangan ini. Alih fungsi hutan Bowosie menjadi kawasan pemanfaatan wisata bakal memperparah situasi krisis air di Kota Labuan Bajo dan sekitarnya.

Nah, keberadan BOP sendiri sempat diminta untuk dibubarkan Februari lalu oleh koalisi masyarakat yang bergabung dalam Gabungan Masyarakat Pegiat Konservasi dan Pariwisata (GMPKP) Labuan Bajo. Mereka menyebut BOP memberi karpet merah bagi investor di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Pertanyaannya, Hery Nabit siap dan layak menggantikan Deno?

Prinsip minus malum. Meski sudah banyak mengetahui maknanya, dalam konteks pemilihan elektoral, prinsip ini sudah populer sejak Pilpres 2014 silam sebagai landasan pemilih. Hal itu diungkap pertama kali oleh akademisi sekaligus rohaniwan Franz Magnis Suseno. Menurutnya, Pemilu (pilkada) bukan untuk memilih yang terbaik melainkan mencegah yang terburuk berkuasa

Baca Juga:  Mengapa Populasi AS dan Komunitas Yahudi Makin Dukung Palestina?

Prinsip minus malum berangkat dari anggapan dasar bahwa tidak ada pasangan calon yang memuaskan dan tampil meyakinkan sebagai pemimpin yang memenuhi seluruh syarat kepemimpinan yang di tuntut.

Mengapa minus malum dan bukan maximum bonum? Minus malum berarti memilih yang paling sedikit keburukannya di antara semua pilihan buruk. Sebaliknya, maximum bonum adalah memilih yang paling banyak kebaikannya di antara semua pilihan baik.

Magnis Suseno menggunakan prinsip minus malum dan bukan maximum bonum menyiratkan pandangan keduanya bahwa pada dasarnya para calon yang bertarung, (kala itu) Jokowi dan Prabowo adalah opsi yang buruk. Maka pertimbangan untuk memilih ialah: bukan mencari yang paling banyak memiliki kebaikan namun yang paling sedikit keburukannya.

Dalam konteks Hery melawan Deno, siapa yang paling sedikit keburukannya? Ya bisa saja Deno. Atau sebaliknya, bisa saja Nabit. Terlalu dini untuk mengatakan bahwa ia hanya sedikit memiliki keburukan. Bisa jadi, dan bisa juga tidak.

Tapi yang jelas, mengukur kapasitas calon adalah keharusan. Jangan sampai hastag #KopiPerubahan justru membawa keburukan. Tak selamanya perubahan membawa harapan baru, dan bisa saja lebih buruk.

Sama halnya tagline “Terbukti dan Teruji”. Apa benar demikian faktanya? Mengukur yang sudah terbukti atau mengukur yang baru mencoba? Pilihan ada di tangan Anda warga Manggarai.

Salam kopi gula mane

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:48 WIB

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:49 WIB

Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 

Kamis, 2 Mei 2024 - 09:17 WIB

Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra

Selasa, 30 April 2024 - 23:39 WIB

Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan

Selasa, 30 April 2024 - 21:38 WIB

DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi

Selasa, 30 April 2024 - 13:54 WIB

Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Senin, 29 April 2024 - 15:20 WIB

Thomas Dohu Ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Nasdem Manggarai

Berita Terbaru