Sebab, terang Pius Baut, selama ini hanya ada 2 papan informasi dan imbaun yang ada di lokasi wisata.
“Kami akan menambah papan informasi terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di titik air terjun. Lalu ada usulan dari masyarakat, siapkan tali pengamanan di tempat pengaman, sehingga ketika ada apa-apa, orang bisa pegang tali itu,” kata Pius Baut.
Akan Dibenah
Lebih lanjut, Pius Baut menerangkan, hal lain yang akan segera dibenah ialah terkait lembaga pengelola destinasi wisata Air Terjun Cunca Wulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Badan Pengelola Cunca Wulang lembaga ini dulunya didampingi oleh sebuah LSM. Kami mau benahi, dan Hari Sabtu ini kami akan ke lokasi lagi untuk ikuti rapat pergantian pengurus pengelola Cunca Wulang, mereka sudah 4 tahun terakhir mengelola,” ungkap Pius Baut.
Langkah ini sangat penting demi peningkatan kapasitas internal dari para pengelola. Selain itu, juga akan dilakukan peningkatan kapasitas Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Desa Cunca Wulang.
“Mereka sudah pernah ikuti pelatihan dan peningkatan kapasitas lainnya, sehingga kami ingin perkuat dan benahi wadah itu termasuk Pokdarwis. Karena diujung aspal masih ada banyak hal yang dapat dimanfaatkan seperti lopo dan lainnya,” tutur Pius Baut.
Pius Baut sendiri menghimbau kepada seluruh wisatawan yang datang ke Air Terjun Cunca Wulang agar dapat mengikuti semua arahan dan menggunakan pemandu lokal (local guide).
“Wajib didampingi local guide, karena itu tempat beresiko kedalamannya, arus, alamnya, topografi dan ada beberapa titik yang tidak boleh Ada aktivitas mandi misalnya di titik air terjun. Dulunya pemerintah buka akses untuk spot foto, jadi tamu diharapkan dipandu dan mengikuti petunjuk yang ada,” tegas Pius Baut.*
Halaman : 1 2