Para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bekerja di Hong Kong meminta dikirimkan masker untuk mencegah wabah virus Corona Wuhan atau COVID-19 (nama baru).
Seorang pekerja migran Indonesia yang sudah bekerja selama 23 tahun di Hong Kong Therzy Djami mengatakan bahwa saat ini mereka kesulitan sekali mendapatkan masker yang dijual di apotek atau supermarket.
“Kalau Pemprov NTT bisa menerima mahasiswa Timor Leste dari Wuhan, China untuk ditampung di Kota Kupang walaupun tidak jadi, kami minta tolong kalau bisa juga bisa mengirimkan kami bantuan berupa masker karena di sini sangat sulit,” katanya, Jumat (14/2), mengutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengaku agak kecewa karena beberapa provinsi lain di Indonesia justru mengirimkan masker buat para pekerjanya di negara mereka bekerja, namun dari NTT belum mengirimkan satu pun juga.
Padahal, kata Therzy menambahkan para pekerja migran Indonesia asal NTT yang bekerja Hong Kong tentu memberikan pemasukan berupa devisa bagi Pemrov NTT.
Ia mengaku dirinya bersama rekan-rekannya bisa membeli masker karena saat ini terjadi kelangkaan penjualan masker di manapun itu, bahkan jika sudah mengantre pun tetap saja tidak bisa mendapatkan karena habis.
“Setiap hari pasti selalu saja ada yang mengantre untuk membeli masker di apotek-apotek di Hong Kong. Panjang antrean berkisar dari 200 hingga 400 meter dan itu membutuhkan waktu berjam-jam,” tambah Therzy yang tinggal di Island Resort Siu Sai Wan itu.
Halaman : 1 2 Selanjutnya