Asal Ada Uang, Pencuri Bisa Jadi Pemimpin di NTT, Kata Benny K Harman yang 3 Kali Kalah di Pilgub NTT

Kamis, 21 Maret 2024 - 17:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman. Foto: dpr.go.id

Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman. Foto: dpr.go.id

Labuan Bajo – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman (BKH) memastikan dirinya tidak ikut dalam kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) di NTT tahun 2024. Benny mengaku tak memiliki semangat bertarung sebab sudah tiga kali kalah dalam pemilihan sebelumnya.

Benny sebelumnya ditugaskan DPP Partai Demokrat untuk maju ketiga kalinya di Pilgub NTT. Polisiti senior Demokrat itu diminta DPP untuk segera berkomunikasi dengan partai politik lain guna memperoleh dukungan minimal 20 persen koalisi partai politik.

Namun, anggota Komisi III DPR RI itu berdalih belum mendatangi markas Partai Demokrat di Menteng.

“Saya belum ketemu DPP. Saya selama ini bolak-balik Labuan Bajo-Jakarta kerja di kebun. Saya belum pikirkan maju Pilgub. Saya sudah tidak semangat lagi setelah dua kali kalah. Saya tidak ada niat lagi. Sekarang ini enggak ada duit, nggak ada suara,” kata Benny K Harman Senin lalu (19/3).

Baca Juga:

Selain berbicara mengenai posisinya di Pilgub NTT 2024, Benny K Harman juga menyampaikan pandangannya terkait dinamika politik di NTT. Menurutnya, masyarakat saat ini cenderung memilih pemimpin berdasarkan uang, bukan berdasarkan integritas atau kebaikan.

Baca Juga:  Sadis! Tolak Hubungan Badan, Mertua Gorok Leher Menantu Perempuan hingga Tewas

Ia menyatakan bahwa kecenderungan ini merupakan ancaman serius bagi demokrasi Indonesia.

“Di NTT, pencuri, setan bisa jadi pemimpin asal ada uang. Yang kita butuhkan saat pilkada atau pemilu bukan memilih orang baik, bukan mencegah orang jelek berkuasa, tetapi memilih orang yang selalu berbuat baik,” ujarnya.

“Orang yang berbuat baik untuk rakyat bisa juga pencuri, penjahat, tapi dia juga selalu berbuat baik. Dan untuk berkontestasi di Pilgub butuh dana yang tidak sedikit, terlalu besar,” lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Alex K

Editor : DM

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden
Pengamat Soroti Dampak Keputusan DPD Golkar NTT Tidak Buka Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Anak Buah Melki Laka Lena Respon Soal DPD Golkar NTT Tak Terima Pendaftaran Cagub-Cawagub 2024
Tak Buka Pendaftaran Pilgub NTT 2024, Sebastian Salang Sebut Melki Laka Lena Abaikan Putusan Rakorpim Golkar
Kini Jadi Penjabat, Bey Machmudin Malah Tegaskan Tak Maju di Pilgub Jabar
Daftar di DPD Partai Demokrat, Paket OASE Membawa Harapan Baru untuk NTT
Politisi Partai Nasdem Inosensius Fredy Muy Siap Maju di Pilgub NTT 2024
Respons Mario Pranda soal Dirinya Jadi Bakal Calon Bayangan di Pilkada Mabar 2024
Berita ini 296 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Mei 2024 - 09:34 WIB

Bangun Desa Wisata Tangguh dan Berkelanjutan, BPOLBF Selenggarakan Webinar Desa Wisata

Kamis, 16 Mei 2024 - 09:20 WIB

Taman dan Natas Parapuar: Ruang Kreasi Baru di Labuan Bajo Flores

Kamis, 16 Mei 2024 - 09:01 WIB

Ketua KPU RI dan DPR: Caleg Terpilih Mengundurkan Diri Jika Maju Pilkada Serentak 2024

Kamis, 16 Mei 2024 - 08:17 WIB

Mendagri Minta Kepala Daerah Segera Salurkan Anggaran Pilkada Serentak 2024

Kamis, 16 Mei 2024 - 08:06 WIB

Jurnalis Memiliki Tugas Melakukan Investigasi, Harus Kita Protes, Kata Mahfud MD

Rabu, 15 Mei 2024 - 19:34 WIB

Muncul Percikan Api, Pesawat Garuda Indonesia Kloter 5 Embarkasi Makassar Lakukan RTB ke Bandara Asal

Rabu, 15 Mei 2024 - 14:03 WIB

Pemerintah Ungkap Kriteria Rumah Sakit yang akan Terapkan KRIS Pengganti BPJS Kesehatan

Rabu, 15 Mei 2024 - 11:17 WIB

DPR RI Dukung Penerapan KRIS JKN, Hapus Kelas BPJS Kesehatan 1, 2, dan 3

Berita Terbaru