Lembaga Divisi Perempuan Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRUK) dan jaringan Hak Asasi Manusia (HAM) Sikka, NTT akan mendatangi Komisi III DPR, Kamis (24/3). TRUK menilai Polda NTT dan Polres Sikka tidak serius untuk mengusut tuntas kasus eksploitasi 17 anak yang dipekerjakan di empat tempat hiburan malam (pub) di Maumere.
“Segala daya upaya telah di lakukan namun hingga saat ini baru satu pelaku yang sedang menjalani proses hukum sedangkan dua pelaku lainnya belum di proses hukum karena 4 anak korban/saksi melarikan diri,” ujar TRUK dalam keterangan tertulis, Kamis (24/3).
TRUK menilai bahwa proses hukum terhadap kasus ini tidak berjalan baik. Selain itu, tidak memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi korban dan masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami tidak melihat adanya upaya dan langkah-langkah serius dan professional dari pihak Polda NTT dan Polres Sikka yang menangani kasus ini,” kata TRUK.
Atas dasar itu, TRUK pun meminta agar kasus ini diambil alih oleh Mabes Polri. Selain mendatangi Komisi III DPR, TRUK juga menyambangi sejumlah lembaga terkait seperti LPSK, Kementerian PPPA, Mabes Polri dan Komnas Perempuan, agar kasus TPPO anak harus dituntaskan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya