Sejarawan UI: Corona Tak Jauh Berbeda dengan Flu Spanyol

Minggu, 8 Maret 2020 - 14:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejarawan Universitas Indonesia Tri Wahyuning M. Irsyam mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia dan sebagian besar negara di dunia tak jauh berbeda dengan Flu Spanyol pada 1918 silam.

Ia mengatakan, pemerintah Hindia Belanda atau Indonesia pada saat itu juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan, meliputi memakai masker, tinggal di rumah dan menjaga kebersihan, layaknya apa yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penanganan pandemi COVID-19 saat ini.

Dalam menyampaikan himbauan itu, Pemerintah Hindia Belanda melakukannya melalui berbagai upaya seperti melalui kampanye mobil kesehatan. Menurut Tri, hal tersebut lebih efektif dilakukan mengingat masih banyak keterbatasan pada saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Secara rutin itu, berkeliling kota dan dia seolah-olah mengingatkan, bahwa, apa ini adalah penyakit yang sifatnya mematikan, jadi lebih baik kalau tidak perlu tinggal di rumah, tetap memakai masker, karena itu, dan juga terjagalah kebersihan. Itu yang disampaikan terus dan terus dan terus,” ujar Tri di Media Center Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (1/8).

Baca Juga:  Kapal Tanpa Nama Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo, Tim SAR Lakukan Pencarian

Selain melalui kampanye tersebut, Pemerintah Hindia Belanda juga menerbitkan buku literasi berjudul “Lelara Influenza” (Penyakit Influenza), yang kemudian dialihbahasakan ke dalam cerita pewayangan oleh campur tangan dalang.

Sejarawan Publik Kresno Brahmantyo mengatakan, buku “Lelara Influenza” cukup populer, meski pada saat itu masyarakat belum banyak yang dapat membaca.

“Ada data yang menunjukkan bahwa tingkat peminjaman buku itu pada tahun 20 sampai 23 itu cukup signifikan. Tinggi, 3.000,” katanya mengutip bnpb.

Dalam buku terbitan Balai Pustaka tersebut dijelaskan tentang bagaimana influenza menurut gejala dan penanganannya. Beberapa kalimatnya juga menekankan tentang himbauan agar manusia tidak bertindak ceroboh.

Baca Juga:  BPOLBF Angkat Bicara Soal Aksi Warga Tolak Pembangunan di Hutan Bowosie

“Berhati-hatilah jangan sampai bertindak ceroboh yang bisa mengakibatkan munculnya debu. Orang yang terkena panas dan batuk tidak boleh keluar rumah. Harus tidur atau istirahat saja. Badannya diselimuti sampai rapat, kepalanya dikompres, tidak boleh mandi,” jelas Kresno.

Dalam hal ini, pemahanan serta literasi masyarakat akan bahaya pandemi sangat penting dan diutamakan. Sebab, hal itu akan mempengaruhi adanya perubahan perilaku masyarakat sehingga upaya penanganan akan lebih mudah dilakukan.

Beda Pandang Antara Pemerintah dan Masyarakat

Kendati penyampaian himbauan kesehatan dan penanganan pandemi Flu Spanyol 1918 sudah dilakukan, namun hal itu tidak menutup adanya perbedaan persepsi antara pemerintah dengan masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Geger, Pria Ini Nekat Curi Mobil Dinas Brimob di Bandara Sentani Papua
Sosok Yayik Susilawati, PNS SMA Negeri 1 Cerme Viral Bubarkan Ibadah Doa di Cerme Gresik
Foto Keluarga di Meja Kerja Tak Cukup Cegah Perselingkuhan ASN, Edukasi dan Sanksi Tegas Lebih Manjur
Kemenag Terjunkan Tim Usut Kasus Penggerudukan dan Penyerangan Mahasiswa Katolik di Tangsel
Profil Pejabat Kemenhub Asri Damuna Ajak YouTuber Korea ke Hotel, Ngaku Nama Albert!
Kejaksaan Manggarai Akan Turun Tangan Usut Proyek Jalan Tani di Golo Lanak yang Mubazir
Habis Anggaran Miliaran, Proyek Jalan Tani di Desa Golo Lanak Manggarai Mubazir
Tanpa Pemberitahuan, Warga Protes Penggusuran Lahan oleh Pemerintah Desa Golo Lanak
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 11 Mei 2024 - 21:30 WIB

Kasus Penggusuran Jalan Tani Berakhir Damai, Pemerintah Desa Golo Lanak Minta Maaf ke Pemilik Lahan

Sabtu, 11 Mei 2024 - 14:07 WIB

Sosok Yayik Susilawati, PNS SMA Negeri 1 Cerme Viral Bubarkan Ibadah Doa di Cerme Gresik

Sabtu, 11 Mei 2024 - 13:07 WIB

Foto Keluarga di Meja Kerja Tak Cukup Cegah Perselingkuhan ASN, Edukasi dan Sanksi Tegas Lebih Manjur

Jumat, 10 Mei 2024 - 22:04 WIB

Usung Kader Sendiri, PKB Tolak Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Jumat, 10 Mei 2024 - 21:24 WIB

Bisa Kalah, Khofifah Harus Waspada dengan Mantan Bupati Lumajang di Pilgub Jatim

Jumat, 10 Mei 2024 - 20:55 WIB

Kemenag Terjunkan Tim Usut Kasus Penggerudukan dan Penyerangan Mahasiswa Katolik di Tangsel

Jumat, 10 Mei 2024 - 14:01 WIB

Profil Pejabat Kemenhub Asri Damuna Ajak YouTuber Korea ke Hotel, Ngaku Nama Albert!

Jumat, 10 Mei 2024 - 10:02 WIB

Terdampar di Perairan Teluk Kupang, Polda NTT Periksa 6 Warga Tiongkok

Berita Terbaru

7 Jurusan Kuliah Termurah di Universitas Brawijaya Jalur Mandiri

Gaya Hidup

7 Jurusan Kuliah Termurah di Universitas Brawijaya Jalur Mandiri

Sabtu, 11 Mei 2024 - 14:57 WIB