Warga Lokal Tolak Keras Penutupan Pulau Komodo

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga desa Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT bersikeras menolak penutupan Pulau Komodo untuk kepentingan konservasi yang akan mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2020.

“Kami warga di Pulau Komodo ini menolaknya, karena menurut kami justru akan merugikan kami yang selama ini sudah menjadi sektor pariwisata sebagai mata pencaharian,” kata Ketua Pemuda Desa Komodo, Akbar M di Desa Komodo, Pulau Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (23/9).

Baca Juga:  Benarkah Motif Kain Tenun Troso Jepara dari Sumba, NTT?

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan wacana penutupan Pulau Komodo yang direncanakan akan dilakukan pemerintahan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mulai Januari 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akbar mengatakan warga Desa Komodo umumnya bekerja sebagai nelayan, namun setelah Sail Komodo tahun 2013 lalu hampir seluruh warga di desa itu beralih profesi ke sektor pariwisata yang dinilainya sangat menjanjikan.

Baca Juga:  Ternyata Ini Maksud Gubernur NTT Sebut Wisatawan Miskin Tak Boleh ke Labuan Bajo

Oleh karena itu, menurut dia, jika memang wacana tersebut terealisasi maka sudah pasti 500 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sekitar 1.800 orang itu akan kebingungan mencari pekerjaan baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Muncul Percikan Api, Pesawat Garuda Indonesia Kloter 5 Embarkasi Makassar Lakukan RTB ke Bandara Asal
Pemerintah Ungkap Kriteria Rumah Sakit yang akan Terapkan KRIS Pengganti BPJS Kesehatan
DPR RI Dukung Penerapan KRIS JKN, Hapus Kelas BPJS Kesehatan 1, 2, dan 3
Dewan Pers Tolak RUU Penyiaran: Ancaman Serius bagi Kemerdekaan Pers dan Masa Depan Jurnalisme di Indonesia
Melki Laka Lena Dorong Solusi untuk RS Swasta yang Kesulitan Penuhi Parameter KRIS
Beda dengan KPU, Bawaslu Bilang Anggota DPR Terpilih Harus Mundur saat Jadi Calon Kepala Daerah
Pemkab Mabar Serahkan SK 369 PPPK Angkatan 2023 pada Kamis 16 Mei 2024
RUU Penyiaran Dikecam: Ancaman bagi Kebebasan Pers dan Jurnalisme Investigasi
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:35 WIB

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 - 14:26 WIB

Anak Buah Melki Laka Lena Respon Soal DPD Golkar NTT Tak Terima Pendaftaran Cagub-Cawagub 2024

Rabu, 15 Mei 2024 - 13:47 WIB

Tak Buka Pendaftaran Pilgub NTT 2024, Sebastian Salang Sebut Melki Laka Lena Abaikan Putusan Rakorpim Golkar

Selasa, 14 Mei 2024 - 21:44 WIB

Kini Jadi Penjabat, Bey Machmudin Malah Tegaskan Tak Maju di Pilgub Jabar

Selasa, 14 Mei 2024 - 18:10 WIB

Daftar di DPD Partai Demokrat, Paket OASE Membawa Harapan Baru untuk NTT

Selasa, 14 Mei 2024 - 17:08 WIB

Politisi Partai Nasdem Inosensius Fredy Muy Siap Maju di Pilgub NTT 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 13:35 WIB

Respons Mario Pranda soal Dirinya Jadi Bakal Calon Bayangan di Pilkada Mabar 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 12:58 WIB

Bahas Sikap Politik Ganjar, Rocky Gerung Singgung Kekalahan di Pilpres

Berita Terbaru

Kolase foto aksi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, yang menghampiri moderator saat debat capres. (Tajukflores.com)

Politik

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:35 WIB