Labuan Bajo – Dulwaha, 85 tahun, seorang warga di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus ditandu menuju Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisinya yang sakit harus berhadapan dengan akses jalan yang rusak, berlumpur, dan belum pernah diaspal.
Kisah ini menjadi potret ironis di tengah popularitas Manggarai Barat sebagai destinasi wisata super premium dengan Labuan Bajo sebagai ikonnya.
Warganet pun ramai-ramai mengkritik kondisi ini di media sosial. Mereka mempertanyakan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
Dalam tanggapannya, warga mengungkapkan kekecewaan terhadap kurangnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur di wilayah Manggarai Barat, terutama bagian utara seperti Golowelu, Ndoso, Pacar Rego, dan sekitarnya.
Warga menyayangkan bahwa dalam kondisi zaman yang sudah maju seperti sekarang, masih ada masyarakat yang harus menempuh perjalanan yang sulit untuk mendapatkan perawatan medis dasar di Puskesmas.
Warga menilai bahwa pembangunan infrastruktur jalan yang buruk merupakan cerminan dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap wilayah Mabar Utara.
“Ada apa dengan situasi ini? Apa karena tidak ada keterwakilan masyarakat di gedung Komodo yang megah itu atau, sehingga aspirasi dan keluhan masyarakat tidak pernah didengar,” tulis akun Facebook Donny Mbui merespon berita Tajukflores berjudul “Miris! Akses Jalan Rusak, Warga Manggarai Barat Terpaksa Ditandu untuk Berobat ke Puskesmas” di grup Facebook Jurnal Mabar, seperti dikutip pada Kamis (22/2).
“Anggota DPR dan Bupati dimana telinga dan hatimu di saat masyarakat menjerit, mengeluh dan menangis soal infrastruktur jalan yang buruk di wilayah Mabar Utara,” imbuhnya.
Penulis : Redaksi Tajuk Flores
Editor : DM
Halaman : 1 2 Selanjutnya