97% UMKM di Indonesia Skala Kecil, Kemenkop UKM Dorong Kredit Scoring

Minggu, 10 Maret 2024 - 21:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menurut Kemenkop UMKM 97% pelaku UMKM di Indonesia adalah skala mikro/kecil, dan tantangannya adalah akses permodalan. Foto ilustrasi kredit scoring

Menurut Kemenkop UMKM 97% pelaku UMKM di Indonesia adalah skala mikro/kecil, dan tantangannya adalah akses permodalan. Foto ilustrasi kredit scoring

Jakarta – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mendorong penerapan kredit scoring untuk membantu UMKM mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah.

Kemenkop UMKM mencatat bahwa 97% pelaku UMKM di Indonesia adalah skala mikro/kecil. Hal ini menimbulkan berbagai tantangan, salah satunya adalah keberlanjutan ketersediaan bahan baku.

“Jadi tantangannya, dari sisi ekonominya, keberlanjutan ketersediaan bahan baku, ini yang kemudian di agresiasi. Konsolidasi dengan pendeketan bisnis agregator,” kata Staf Khusus Menkop UKM Fiki Satari di Jakarta, dikutip pada Minggu (10/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fiki mengatakan, pemerintah saat ini berusaha menghadirkan kredit scoring yang lebih ekslusif bagi pelaku UMKM. Kredit scoring ini tidak hanya memotret dari segi bisnis, tetapi juga aspek lain seperti penggunaan listrik dan biaya komunikasi.

“Di beberapa negara yang sudah menerapkan kredit scoring ini, lebih dari 150 negara. Bahkan, ini bisa memotret juga dengan misalnya penggunaan listrik, biaya komunikasi itu bisa menjadi bagian yang menjadi pertimbangan,” kata Fiki.

Baca Juga:  OJK Cabut Izin Usaha PT SMEFI karena Tidak Sehat

Pemerintah sejauh ini sudah menjalankan pelaksanaan agresasi konsolidasi kepada beberapa UMKM. Tepatnya, di beberapa komunitas dan wilayah, bekerja sama dengan koperasi-koperasi sebagai agregator.

“Tapi memang tentunya Kemkop UKM tidak bisa sendiri, inikan ada regulasi keuangan dalam hal ini OJK. Kementerian Keuangan dan tentunya juga bank pelaksana atau yang melakukan distribusi ini kan masih kerja sama lintas pemerintah,” ujar Fiki.

Apa itu Kredit Scoring?

Kredit scoring adalah sebuah metode analisis statistik yang digunakan oleh lembaga keuangan, seperti bank, untuk menilai kelayakan seseorang atau bisnis dalam memperoleh pinjaman.

Proses ini melibatkan penilaian terhadap sejumlah kriteria, seperti pekerjaan, usia, status perkawinan, masa kerja, dan jabatan.

Baca Juga:  UK-Indonesia Tech Hub x Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Driving Digital Excellence in Indonesia

Untuk mengetahui credit score Anda, Anda dapat mengakses Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) atau Sistem Informasi Debitur yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berikut langkah-langkahnya:

  1. Registrasi Akun: Daftar akun di https://konsumen.ojk.go.id/minisitedplk/registrasi dan isi formulir permohonan informasi debitur.
  2. Lengkapi Informasi: Isi jenis pemohon (perseorangan atau badan usaha), tanggal layanan, kantor OJK yang dituju, dan nomor antrian. Selanjutnya, lengkapi informasi pribadi debitur.
  3. Upload Dokumen: Unggah dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP/Paspor untuk debitur individu atau identitas pengurus dan akta pendirian usaha untuk badan usaha.

Setelah mengetahui cara cek credit score, penting juga untuk mengetahui nilai credit score yang baik. Dua metode credit scoring yang umum digunakan adalah BI Checking (OJK) dan FICO.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Alex K

Editor : DM

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

UU Cipta Kerja Disahkan Jokowi, Karyawan Pensiun dan PHK Dapat Pesangon dan Uang Penghargaan
8 Provinsi Belum Bentuk Komite Daerah Ekonomi Syariah, Termasuk Papua, Bali dan NTT
Pengunggah Tuding Bea Cukai Pungut Pajak Peti Mati Akhirnya Minta Maaf, Ngaku Belum Paham Aturan
Dirut Bank NTT Pantas Dicopot, Tahun 2023 Lalu Laba Bersihnya Turun Drastis!
Terganjal Aturan & Bahan Baku, Alasan Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta
Rugi Ratusan Miliar Rupiah, Pabrik Sepatu Legendaris di Indonesia Resmi Tutup
Capai Angka 5,1 Persen, Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi sejak 2015
Kemenkominfo Jelaskan Alasan Investasi Microsoft Lebih Kecil di Indonesia Dibandingkan Malaysia
Berita ini 26 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:35 WIB

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 - 14:26 WIB

Anak Buah Melki Laka Lena Respon Soal DPD Golkar NTT Tak Terima Pendaftaran Cagub-Cawagub 2024

Rabu, 15 Mei 2024 - 13:47 WIB

Tak Buka Pendaftaran Pilgub NTT 2024, Sebastian Salang Sebut Melki Laka Lena Abaikan Putusan Rakorpim Golkar

Selasa, 14 Mei 2024 - 21:44 WIB

Kini Jadi Penjabat, Bey Machmudin Malah Tegaskan Tak Maju di Pilgub Jabar

Selasa, 14 Mei 2024 - 18:10 WIB

Daftar di DPD Partai Demokrat, Paket OASE Membawa Harapan Baru untuk NTT

Selasa, 14 Mei 2024 - 17:08 WIB

Politisi Partai Nasdem Inosensius Fredy Muy Siap Maju di Pilgub NTT 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 13:35 WIB

Respons Mario Pranda soal Dirinya Jadi Bakal Calon Bayangan di Pilkada Mabar 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 12:58 WIB

Bahas Sikap Politik Ganjar, Rocky Gerung Singgung Kekalahan di Pilpres

Berita Terbaru

Kolase foto aksi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, yang menghampiri moderator saat debat capres. (Tajukflores.com)

Politik

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:35 WIB