“Berdasarkan keterangan keluarga dan warga, pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Dia sempat dirawat di rumah sakit jiwa,” kata Kabid Humas Polda Sulbar Ajun Komisaris Besar Syamsu Ridwan, Jumat (31/7).
Syamsu Ridwan mengatakan, proses hukum terhadap Aam sementara ini masih digelar.
Pasalnya, kata dia, belum ada surat keterangan dari dokter yang menyatakan pelaku benar-benar menderita penyakit kejiwaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kasusnya masih berjalan, karena belum ada surat keterangan kesehatan jiwa dari dokter, yang menunjukkan pelaku menderita sakit kejiwaan,” ungkap dia.
4. Leher, tangan dan punggung korban penuh darah
Akibat penggorokan yang dilakukan oleh Aam, anaknya, Murham tewas dengan luka 3 bacokan terutama pada bagian leher.
Selain luka pada leher, Kabid Humas Polda Sulbar Ajun Komisaris Besar Syamsu Ridwan mengatakan, Murham tewas karena menderita luka bacokan pada tangan dan punggung.
Murham sempat dibawa ke rumah sakit oleh tetangganya, tapi dia meninggal dalam perjalanan karena luka-luka tersebut membuatnya kehilangan banyak darah.
5. Polisi kesulitan gali keterangan
Pada Jumat (31/7), Kapolsek Sampaga Ipda Jasman mengatakan, polisi hingga kekinian masih melakukan penyelidikan demi menemukan motif pelaku membunuh ayah kandungnya.
”Sementara ini, berdasarkan keterangan keluarga pelaku yang kami tahu, pelaku ini mengalami gangguan jiwa. Namun untuk mengetahui kepastiannya, pelaku akan diperiksa kejiwaannya,” ujar Jasman.
Jasman menuturkan, polisi kesulitan menggali keterangan dari pelaku untuk mengetahui motif pembunuhan.
Sebab, kata dia, pelaku sering melontarkan pernyataan yang tidak cocok dengan pertanyaan-pertanyaan penyidik.
”Kami mengalami kendala, karena setiap kami tanya pelakunya soal alasan sampai berani menghabisi nyawa bapak kandungnya, dia hanya menjawab lain dan tidak nyambung,” pungkas dia.
Halaman : 1 2