Theofano Syukur Viani atau Fano, seorang siswa Kelas VI SD asal Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT membutuhkan uluran tangan kita. Fano didiagnosa mengidap penyakit tumor otak dan tengah dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar, Bali.
Delvi, kakak kandung Fano menuturkan, Fano mulai merasakan sakit sejak Oktober 2019. Saat itu, Fano mulai sering muntah dan mulai kehilangan keseimbangan tubuhnya. Tangan dan kaki bagian kanannya mulai mati rasa dan agak susah untuk digerakan seperti susah memegang benda dan jalannya mulai pincang.
Melihat kondisi itu, orang tuanya membawa Fano ke dokter anak. Saat itu, dokter menyebut jika kondisi Fano disebakan oleh gas di dalam lambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena melihat kondisi adik saya yang kurang baik, mama kecil (adik dari mama) saya mengantarnya ke seorang ibu yang bisa mengetahui penyakit medis maupun non-medis,” ujar Delvi.
Saat berkonsultasi, wanita tersebut menduga jika kondisi Fano disebabkan radiasi handphone. “Dan ibu itupun memberikan pengobatan kepada adik saya dengan memijitnya. Adik saya sempat sembuh, bisa berjalan seperti biasa dan tangannya sudah bisa di fungsikan lagi. Tapi kata ibu itu, adik saya harus pantang untuk tidak bermain HP,” tutur Delvi.
Kondisi Fano kembali kambuh sekitar Mei lalu dimana sekolah mulai memberlakukan sekolah online karena pandemi Covid-19. Seperti pelajar lainnya, Fano mulai rutin menggunakan handphone untuk pembelajaran jarak jauh.
“Dari situ adik saya mulai sakit lagi, ia mulai sering mual/muntah dan tangan dan kakinya mulai sulit di gerakan lagi,” jelasnya.
Lantaran mengira hanya sakit biasa, orang tua pun merawat Fano di rumah sekitar 2-3 minggu. Kemudian orang tuanya membawa Fano melalukan pemeriksaan ke RS Siloam Labuan Bajo.
“Kami mendengar kabar bahwa adik saya ini harus di opname agar bisa di CT (computed tomography) Scan karena dokter sendiri juga bingung sebenarnya adik saya ini sakitnya apa karena keluhan yang dianggap biasa,” jelas Delvi.
Berdasarkan hasil CT Scan, dokter menyatakan Fano mengidap tumor otak. Kabar itu menghenyakan orang tua Fano dan keluarga. Dokter pun menyarankan agar Fano segera menjalankan operasi di luar Labuan Bajo.
“Menurut analisanya adik saya terlalu banyak kena radiasi HP di sum-sum tulang belakang sampai ke otak yang membuatnya mengidap tumor otak. Tumor ini berada di otak bagian kiri dan mendorong otak kanan yang membuat saraf bagian kanannya tidak seimbang,” jelas Delvi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya