Ia menambahkan, biasanya para pelaku wisata memanfaatkan masa sepi kunjungan seperti ini untuk mempersiapkan penjualan paket tur pada musim liburan yang berlangsung Juli-Agustus.
Sejalan dengan itu, pemilik operator tur PT Panorama Tour yang beroperasi di Labuan Bajo, Andre, menilai sepinya kunjungan wisatawan di Labuan Bajo dua bulan ini merupakan kondisi yang wajar akibat musim sepi.
Menurutnya, kondisi cuaca ekstrim menjadi salah satu penyebab kurangnya permintaan paket tur untuk berwisata ke Labuan Bajo yang terkenal dengan keelokan alamnya yang indah serta Taman Nasional Komodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari akhir 2018 sampai awal 2019 itu masih musim hujan disertai angin kencang, cuaca tidak menentu sehingga permintaan tur juga makin sedikit dan bahkan tidak ada sama sekali,” katanya.
Menurut Andre, kondisi ini menjadi trend yang terjadi setiap tahun sehingga banyak pelaku wisata atau agen-agen perjalanan lebih memilih tidak menjual paket wisatanya.
“Karena kita tidak mau ambil risiko, kalau tamu sudah di Labuan Bajo dan tiba-tiba ada larangan pelayaran akibat cuaca buruk sehingga tidak bisa ke Taman Nasional Komodo maka akan merugikan,” katanya
Halaman : 1 2