Usut Tuntas Oknum TNI Aniaya Warga di Yahukimo Papua, Pesan Keras KSP

Sabtu, 23 Maret 2024 - 10:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkap layar video viral diduga oknum prajurit TNI aniaya warga sipil di Yahukimo, Papua. (Twitter/Tajukflores.com)

Tangkap layar video viral diduga oknum prajurit TNI aniaya warga sipil di Yahukimo, Papua. (Twitter/Tajukflores.com)

Jakarta – Kantor Staf Presiden (KSP) meminta TNI mengusut dugaan tindakan penganiayaan terhadap warga sipil di Papua yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI. Hal tersebut terkait video viral diduga prajurit TNI menganiaya seorang warga sipil  Yahukimo, Papua.

Video tersebut salah satunya diunggah akun X @giyai_yohanes.

Pelaksana tugas Deputi V KSP Rumadi Ahmad menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus diusut tuntas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Apabila terbukti benar, oknum terkait harus ditindak dengan tegas sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Rumadi dalam keterangannya, Sabtu (23/3).

Rumadi menekankan bahwa pemerintah memiliki komitmen yang luar biasa terhadap percepatan pembangunan Papua. Hal ini dibuktikan dengan seringnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Papua untuk memantau pembangunan secara langsung.

Baca Juga:  Bunuh Istri dan Pukul Kepala Anak dengan Palu, Warga Manggarai Terancam Penjara Seumur Hidup

“Di dalam pembangunan Papua itu, pemerintah menegaskan harus ada keamanan masyarakat. Karena itu, pemenuhan HAM dan penegakan hukum menjadi hal yang fundamental dan esensial,” ujarnya.

Rumadi menegaskan bahwa TNI memiliki peran yang sangat strategis untuk menghadirkan rasa aman di Papua. Namun, bila video penganiayaan itu benar, tindakan anggota TNI tersebut bisa sangat mengganggu terhadap pembangunan di Papua.

“Padahal pembangunan sudah dirancang dan dilaksanakan dengan sedemikian baik,” kata Rumadi.

Sebelumnya, beredar dua video viral di media sosial yang menunjukkan aksi penganiayaan oleh sejumlah pria, salah satunya diduga prajurit TNI.

Dalam video pertama berdurasi 15 detik, terlihat seseorang yang direndam di dalam drum sedang dipukuli dan ditendang di bagian kepala, oleh sekelompok orang yang di antaranya memakai seragam TNI.

Baca Juga:  Korupsi Dana BOS Selama 4 Tahun, Kepsek dan Bendahara SMPN 1 Reok Ditahan

Pria tersebut terlihat mengenakan baju loreng dengan tulisan “300” berwarna kuning keemasan di bagian dada, yang merupakan ciri khas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya.

Dalam video tersebut, pria berbaju “300” itu bergantian memukuli dan menganiaya seorang pria dalam keadaan terikat di dalam drum. Korban terlihat tidak melakukan perlawanan dan mengalami luka di kepala dan bibir.

Video kedua berdurasi 30 detik juga menggambarkan penyiksaan terhadap orang yang sama. Namun, kali ini seseorang itu diiris punggungnya menggunakan pisau sangkur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Alex K

Editor : MG

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Penampakan Sandra Dewi saat Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Timah
Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Manajer Hotel Jadi Tersangka UU ITE, Usai Unggah Status di Facebook
Laporan Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Manajer Hotel di Lombok Utara Dihentikan, Malah Jadi Tersangka UU ITE
PNS Gresik Yayik Susilawati Dilaporkan ke Bareskrim Polri Buntut Bubarkan Ibadah 
Ternyata Ada 2 Kasus Dugaan Korupsi di Telkom sedang Diusut KPK, Termasuk Investasi GoTo?
Penampakan Laboratorium Narkoba Rahasia di Bali, Bareskrim Polri Tangkap WNA Rusia dan Ukraina
2 Pengendara Motor Dikeroyok Diduga oleh Warga NTT di Bali, 1 Korban Luka Tusukan Parah
Pemain Sinetron ‘Preman Pensiun’ Epy Kusnandar Ditangkap Polisi, Ini Kasusnya!
Berita ini 392 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Mei 2024 - 16:17 WIB

8 Provinsi Belum Bentuk Komite Daerah Ekonomi Syariah, Termasuk Papua, Bali dan NTT

Senin, 13 Mei 2024 - 10:55 WIB

Pengunggah Tuding Bea Cukai Pungut Pajak Peti Mati Akhirnya Minta Maaf, Ngaku Belum Paham Aturan

Jumat, 10 Mei 2024 - 16:46 WIB

Dirut Bank NTT Pantas Dicopot, Tahun 2023 Lalu Laba Bersihnya Turun Drastis!

Rabu, 8 Mei 2024 - 10:09 WIB

Terganjal Aturan & Bahan Baku, Alasan Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta

Selasa, 7 Mei 2024 - 13:22 WIB

Rugi Ratusan Miliar Rupiah, Pabrik Sepatu Legendaris di Indonesia Resmi Tutup

Senin, 6 Mei 2024 - 22:20 WIB

Capai Angka 5,1 Persen, Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi sejak 2015

Senin, 6 Mei 2024 - 20:56 WIB

Kemenkominfo Jelaskan Alasan Investasi Microsoft Lebih Kecil di Indonesia Dibandingkan Malaysia

Senin, 6 Mei 2024 - 20:26 WIB

Mendag: Barang Kiriman PMI yang Tertahan Bea Cukai Sudah Bisa Diambil!

Berita Terbaru