Keberadaan Waterfront City di Kota Wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan dapat menjadi ruang publik yang baik untuk dimanfaatkan oleh para komunitas kreatif dan pelaku UMKM lokal.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menjelaskan, adanya kawasan Waterfront City diharapkan dapat menjadi magnet baru untuk pertumbuhan dan perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Wisata Super Premium Labuan Bajo.
“Waterfront City menjadi magnet baru pariwisata di Labuan Bajo dan menghidupkan kembali ruang publik komunitas kreatif dan UMKM lokal yang mulai bangkit,” kata Shana Fatina di Labuan Bajo, Minggu (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk diketahui, Waterfront City ini merupakan salah satu fasilitas yang dibangun di Labuan Bajo, selain kawasan Puncak Waringin, wisata Batu Cermin, dan fasilitas yang ada di Pulau Rinca.
Seluruh fasilitas ini merupakan bagian dari Program Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo sebagai Destinasi Wisata Super Premium dan bekelas dunia.
Selain sebagai ruang publik untuk kepenting wisata dan ekonomi kreatif, Kawasan Waterfront ini juga dibangun dalam rangka menyambut Tourism Working Group (TWG) 1 atau Kelompok Kerja Pariwisata pada rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia 2022.
Acara Presidensi G20 Indonesia ini akan berlangsung di Labuan Bajo pada periode 10 hingg 11 Mei 2022.
“Salah satu yang telah disiapkan adalah Waterfront City,” tutur Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Fransiskus Xaverius Teguh, Minggu (8/5).
Halaman : 1 2 Selanjutnya