Usai Gadai Istri Rp250 Juta, Pria di Lumajang Malah Salah Bunuh Sasaran

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasus pembunuhan terhadap Mohammad Toha (34) warga Desa Sombo, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur di jalan desa setempat pada Selasa (11/6/2019) malam bikin geleng-geleng kepala. Betapa tidak, selain Tohan merupakan korban salah sasaran, kasus ini juga mengungkap tabiat buruk pelaku pembunuhan yakni, Hori bin Suwari (43) yang menggadaikan istrinya karena masalah hutang.

Hori bin Suwari, warga Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso sebenarnya berencana untuk membunuh Hartono (40) warga Desa Sombo, Kecamatan Gucialit Hori. Ia datang ke wilayah Desa Sombo dan saat melihat seseorang yang mirip Hartono di jalan desa, maka langsung membacok korban dan setelah terjadi pembacokan, pelaku terkejut karena yang dibacok adalah Muhammad Toha yang masih kerabatnya.

Korban langsung diserang dengan menggunakan celurit dan mengalami luka bacok di punggung dan mengalami luka yang cukup parah di tubuh korban hingga menyebabkan tulang iga kanan di bagian belakang rusuk putus, tulang belikat kiri putus, tulang belikat kanan pecah, punggung robek melintang dari atas kanan sampai kiri bawah dengan ukuran 29×9 cm, serta paru kanan terlihat robek, serta pangkal lengan bagian kiri juga mengalami luka robek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Muhammad Toha yang tidak tahu apa-apa dan menjadi korban pembunuhan salah sasaran tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun nyawanya tidak dapat tertolong dan dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia karena luka yang cukup parah di tubuhnya.

Atas kejadian tersebut, aparat Kepolisian Resort Lumajang dengan Tim Cobra nya langsung mengejar tersangka dan dengan bantuan Kepala Desa Jenggrong, maka pelaku pun berhasil diamankan di Kecamatan Ranuyoso dan menyerahkan diri tanpa melakukan perlawanan.

Baca Juga:  Sadisnya Ismail Bunuh Istri di Reo Manggarai, Kepala Dipalu Berkali-kali Lalu Membakarnya

Polisi pun menyelidiki kasus pembunuhan yang salah sasaran itu. Berdasarkan keterangan tersangka, rencana pembunuhan yang dilakukan kepada Hartono berawal dari tersangka yang meminjam uang kepada Hartono sebesar Rp250 juta dengan memberikan jaminan istrinya berinisial LS yang digadaikan kepada Hartono.

“Istri tersangka diserahkan kepada Hartono hingga tersangka bisa melunasi utangnya sebesar Rp250 juta. Setelah setahun berlalu, tersangka menebus utangnya dengan memberikan sebidang tanah, agar istrinya dikembalikan dan hal itu ditolak oleh Hartono,” ungkap Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban di Lumajang.

Berdasarkan keterangan tersangka, Hartono meminta uangnya dikembalikan dalam bentuk uang dan bukan sebidang tanah, sehingga hal itu yang membuat tersangka kecewa dan berencana membunuhnya, namun tersangka justru salah sasaran dengan membunuh orang lain yang masih kerabat keluarganya.

Pengakuan tersangka yang menggadaikan istrinya tersebut membuat Kapolres Lumajang heran dan menilai adanya degradasi moral dialami pelaku yang rela menggadaikan istrinya untuk meminjam uang kepada orang lain dan itu menjadi masalah sosial yang harus menjadi perhatian semua pihak.

Polres Lumajang, lanjut dia, akan mendalami motif sebenarnya karena kasus tersebut bukan hanya masalah pembunuhan, namun ada persoalan dibalik kasus itu karena pelaku menggadaikan istrinya sendiri yang dinilai diluar kewajaran karena selama ini biasanya yang digadaikan adalah barang berharga.

Arsal mengaku baru pertama kalinya di Lumajang menemui kasus seorang suami yang menggadaikan istrinya senilai Rp250 juta yang diakui terang-terangan oleh pelaku di hadapan penyidik Polres Lumajang dan menganggap istri sebagai barang yang dipindahtangankan begitu saja, sehingga pihaknya juga menelusuri apakah hal tersebut merupakan hal biasa di wilayah setempat atau hanya kasus tersebut.

Baca Juga:  Kontroversi Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Kapok Singgung SARA, Dicari Warga dan Dilaporkan

“Semuanya akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan polisi benar-benar ingin mengetahui bagaimana persoalan tersebut bisa terjadi karena itu soal moral, soal etika, masalah sosial, bukan sekadar masalah pembunuhan atau pinjam meminjam uang, sehingga jangan sampai kejadian itu terulang lagi di Lumajang,” ujarnya.

Polisi telusuri “human trafficking” dan KDRT

Sesuai keterangan saksi yang merupakan istri tersangka, lanjutnya, ada kemungkinan terjadinya “human trafficking” yang terjadi pada anak kandung Hori dan LS yang telah dijual kepada seseorang, sehingga Tim Cobra Polres Lumajang akan terus mengurai benang merah kasus tersebut.

Sementara Ketua Tim Cobra yang juga Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hasran mengatakan tersangka mengakui pembunuhan yang salah sasaran tersebut sudah direncanakan dengan motif agar utangnya menjadi hangus dan mendapatkan istrinya yang telah digadaikan, sehingga tersangka diancam hukuman penjara selama 20 tahun sesuai dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Sesuai instruksi kapolres, lanjut dia, penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap istri Hori dan Hartono, serta pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus tersebut untuk mengetahui apakah ada proses penggadaian atau peristiwa lain yang menyebabkan pembunuhan yang salah sasaran itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Sandra Dewi Dicecar Penyidik Kejagung soal Kepemilikan Jet Pribadi
KPK Telusuri Aliran Dana dan Aset Korupsi di Telkomsigma Anak Usaha Telkom
Korban Begal yang Sempat Jadi Tersangka Dibebaskan Polisi
Akal Bulus Kepsek SMKN di Atapupu Belu Lecehkan Guru di Kamar Hotel
Penampakan Sandra Dewi saat Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Timah
Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Manajer Hotel Jadi Tersangka UU ITE, Usai Unggah Status di Facebook
Laporan Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Manajer Hotel di Lombok Utara Dihentikan, Malah Jadi Tersangka UU ITE
PNS Gresik Yayik Susilawati Dilaporkan ke Bareskrim Polri Buntut Bubarkan Ibadah 
Berita ini 26 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Mei 2024 - 13:14 WIB

Maju di Pilgub NTT 2024, Andre Garu Pilih Kolonel Simon Petrus Kamlasi Jadi Pendamping

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:35 WIB

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 - 20:46 WIB

Pengamat Soroti Dampak Keputusan DPD Golkar NTT Tidak Buka Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Rabu, 15 Mei 2024 - 14:26 WIB

Anak Buah Melki Laka Lena Respon Soal DPD Golkar NTT Tak Terima Pendaftaran Cagub-Cawagub 2024

Rabu, 15 Mei 2024 - 13:47 WIB

Tak Buka Pendaftaran Pilgub NTT 2024, Sebastian Salang Sebut Melki Laka Lena Abaikan Putusan Rakorpim Golkar

Selasa, 14 Mei 2024 - 21:44 WIB

Kini Jadi Penjabat, Bey Machmudin Malah Tegaskan Tak Maju di Pilgub Jabar

Selasa, 14 Mei 2024 - 18:10 WIB

Daftar di DPD Partai Demokrat, Paket OASE Membawa Harapan Baru untuk NTT

Selasa, 14 Mei 2024 - 17:08 WIB

Politisi Partai Nasdem Inosensius Fredy Muy Siap Maju di Pilgub NTT 2024

Berita Terbaru

Menko Marves Luhut Pandjaitan dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Foto: Antara

Nasional

Luhut Sarankan Prabowo Beli Kapal Riset Canggih

Kamis, 16 Mei 2024 - 14:42 WIB

Kevin Sanjaya Sukamuljo

Sport

Kevin Sanjaya Mundur dari Pelatnas, PBSI Beri Penjelasan

Kamis, 16 Mei 2024 - 14:32 WIB