Asosiasi Angkutan Wisata Darat (Awstar) Labuan Bajo, salah satu dari 28 asosiasi pariwisata yang melakukan mogok kerja di Labuan Bajo tiba-tiba menyatakan undur diri atau keluar dari perjuangan mereka untuk menolak kenaikan tiket masuk Rp3,7 juta ke Taman Nasional Komodo (TNK).
Hal itu disampaikan Awstar dalam sebuah video pendek yang beredar di media sosial, Selasa, 2 Agustus 2022.
Video pernyataan Awstar diduga direkam di Mapolres Manggarai Barat (Mabar), setelah salah satu anggota mereka mendapatkan kekerasan dari aparat kepolisian di sekitar Bandara Komodo, Labuan Bajo pada Senin, 1 Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pernyataan sikap, Awstar mengatakan undur diri dari aksi demonstrasi dan mogok massal yang bertentangan dengan hukum.
“Kami berjanji untuk tidak melakukan aksi demonstrasi atau aksi mogok yang bertentangan dengan hukum,” ujar Ketua Awstar, Kristoforus saat membacakan surat pernyataan, seperti dikutip Tajukflores.com, Selasa, 2 Agustus 2022.
Menurut Kristoforus, keikutsertaan mereka dalam aksi demo di Labuan Bajo belakang ini tak lepas adanya tekanan dari Ketua Forum Masyarakat Peduli Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar), Rafael Todowela.
Tak hanya itu, Kristoforus menyebut jika organisasinya ikut menandatangani nota kesepahaman (MOU) aksi mogok massal juga karena tekanan Rafael Todowela.
“Adapun MoU yang ditandatangani oleh saya dilakukannya sebagai ketua organisasi atas dasar tekanan Formapp Mabar yaitu saudara Rafael Todowela,” ungkap dia.
Kristoforus juga mengaku jika surat pernyataan tersebut dibuat bukan karena paksaan ataupun tekanan dari siapapun.
Awstar, kata dia, juga mengundurkan diri dari segala bentuk aksi yang ada di dalam Formapp Mabar.
“Kelima, sejak dikeluarkannya surat ini, pihak Awstar akan kembali melayani wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo Atau wilayah mabar seperti sediakala,” pungkas Kristoforus.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya